Bagaimana menanggulangi bencana luar biasa seperti infectious global disease seperti covid 19? Sejak awal, Rumah Reformasi Kebijakan membuat model manajemen kebijakan publik model scenario. Hanya, model ini gagal dimasukkan ke decision maker di puncak pemerintahan.
Kegagalan ini adalah bentuk Ketidakmampuan publik mengakses policy maker. Ini juga bentuk adanya silo raksasa dan sangat tebal di pusat pemerintahan, sehingga mempunyai keterbatasan untuk mengakses kecerdasan publik di luarnya secara luas.
Ada empat tahap scenario yang mungkin masih dapat dimanfaatkan pada kondisi saat ini. Untuk kondisi terkini, kami sedang berada di “labolatorium RRK” untuk mencoba mengembangkan kebijakan berpola skenario pada saat kondisi sudah merebak minus kesiapan awal.
Tahap Pertama, Pra Kejadian : Saat Wuhan “Meledak”
- Pra Kejadian : Saat Wuhan “Meledak”
- Kirim peneliti Eijkman ke Wuhan untuk membantu Tim Riset Medik Wuhan –untuk pantau virus & obat
- Kemkes kirim 2 dokter spesialis ke Wuhan untuk bantu sebagai Tim Monitoring –pantau meyode medis
- Kirim bantuan uang ke Wuhan dan beberapa perlengkapan –untuk pencitraan persahabatan
- Panglima TNI pantau metode metode lock down dan membuat simulasi untuk Indonesia
- Tim ekonomi memantau strategi China dan simulasi untuk Indonesia
- Mendagri dan Menkes membuat program sosialisasi pencegahan dan penanggungalangan secara kesehatan dan secara administrasi/lingkungan
- Para kepala daerah dan kepala international transit hub disiapkan untuk alert dan simulasi pencegahan
- Larangan datang dan pergi dari kawasan dunia yang terdata terinfensi
- Presiden membuat Timsus untuk kebijakan pencegahan dan penanggulangan dengan kondisi Indonesia
- Siapkan DIGITAL WAR ROOM di Istana, Kemkes, dan Kemhan yang online dengan di Pemprov
- Menyiapkan best and worst case scenario base policy
Tahap Ke Dua: Saat diperkirakan mulai terinfeksi
- Kemkes memerintahkan seluruh infrastruktur kesehatan se Indonesia untuk membagi vitamin dan mengajar pola hidup sehat dari RT ke RT
- Mendagri dan Kada membuat barikade kesehatan daerah dan barikade ekonomi daerah
- Timsus membuat koordinasi produksi APD, masker, dll di dalam negeri, dan dari luar negeri, dan membuat pengadaan segera
- Kemkeu mengalokasikan dukungan keuangan daruat termasuk pembebasan pajak dan pelaporannya
- Kemlu menutup jalur berbahaya, dan menarik pulang WN, menutup perbatasan, dengan perkecualian khusus
- Empat Menko menyiapkan srategi ekonomi politik kesra untuk tanggulangi worst case scenario
- Menkes menjadi jubir, di belakangnya langsung Presiden
- Program-program mercu suar diumumkan untuk ditunda sampai kondisi pulih kembali
- Mulai disimulasikan lock down, dari terbatas hingga kota/kabupaten (kecuali Jakarta, Provinsi), dan beberapa kawasan sudah mulai dilock-down
- Siapkan pusat pengobatan publik di setiap kawasan potensi
- Menhub persiapan lock down transportasi
Tahap Ke Tiga: Saat sudah menyebar
- Melalui PERPU Presiden tetapkan Indonesia dalam kondisi darurat bencana, dan Presiden mempunay kewenangan tak terbatas untuk mengatasi dengan cara terbaik
- Lock down terbatas, setengah luas, dan luas
- Eksekusi rencana penanggulangan
- Kendalikan secara politik oleh Menhan, Panglima TNI, POLRI, Mendagri, Kepala Daerah/SP PP
- Pantau secara analog dan digital persebaran
- Presiden sebagai Chief of Command karena kondisi setara perang
- Fokus kepada Tim Medis di semua pusat penanggulangan, pastikan tidak ada dokter dan pendukiung pengobatan yang meningagal
- Libatkan semua expert di berbagai bidang terkait di sebuah tim koordinasi koalisi nasional penanggulangan bencana nasional
- Manfaatkan media sosial untuk edukasi publik, Gunakan big data untuk menyaring masukan dari warga –tapi jangan naikkan kebijakan “anti hoax” karena kontra produktif dalam rangka membangun kebersamaan nasional
- Kerjasama internasional –termasuk kerjasama “social distance” antar negara oleh Menlu
- Buat koordinasi eksekusi dan komunikasi
Tahap Ke Empat: Pasca/usai bencana
- Lakukan langkah-langkah pemilihan seperti yang didisain sejak pra-kasus
- Gunakan pemantauan pergerakan analog dan digtital pasca persebaran
- Pantau kemungkinan pewabahan kembali dan buat metode pencegahan sampai di tingkat RT
- Jadikan PRINSIP HIDUP SEHAT sebagai budaya baru bangsa Indonesia, sebagai pembelajaran dari penanganan kasus corona
- Beri anggaran khusus kepada Eijkman untuk melanjutkan riset bekerjasama dengan internasional (WHO)
- Melaporkan kepada dunia penanggulangan di Indonesia dan buat best practice model untuk setiap kawasan
Oleh Riant Nugroho,
co author buku Manajemen Sebagai Profesi
Ketua Umum Masyarakat Kebijakan Publik Indonesia
Pengajar Program Pasca Sarjana FISIP Unjani