Global.
Pasar saham AS ditutup melemah untuk hari ketiga berturut-turut (S&P 500: -0,92%, Dow: -0,96%, dan Nasdaq: -1,60%), sebagian disebabkan oleh saham-saham teknologi yang melemah, data ekonomi yang relatif lemah dan kenaikan imbal hasil UST. Secara khusus, imbal hasil UST 10-tahun naik menuju level 4,24%, lebih tinggi dari sekitar 4,1% pada Jumat lalu. Sementara itu, indeks DXY naik 0,3%, serta pelemahan yen terus berlanjut. Dari segi data, penjualan rumah turun 1,0% MoM menjadi 3,8 juta di bulan September, turun dari (direvisi naik) 3,9 juta di bulan Agustus, yang sekaligus merupakan level terendah dalam hampir 14 tahun. Pada laporan Beige Book bulan Oktober, disebutkan bahwa pasar properti “secara umum masih bertahan”, serta nilai rumah “sebagian besar tetap stabil atau sedikit meningkat”. Selain itu, Beige Book melaporkan bahwa sebagian besar aktivitas ekonomi tetap stabil sejak bulan September, serta optisme terkait dengan prospek jangka panjang tetap ada meskipun terdapat beberapa ketidakpastian dalam jangka pendek. Meskipun demikian, laporan belanja konsumen bervariasi. Konsumen di beberapa wilayah telah memilih opsi harga yang lebih terjangkau. Selain itu, inflasi juga terus menurun. Laporan tersebut juga mencatat bahwa pemogokan yang dilakukan para pekerja pelabuhan pada awal bulan ini “tidak berdampak signifikan dan bersifat sementara”.
Fokus hari ini.
Pagi ini, perkiraan awal PDB Korea Selatan pada 3Q-24 lebih rendah dari perkiraan sebesar 1,5% YoY (2Q24: 2,3%; konsensus: 2,0%). Sepanjang hari ini, sejumlah data PMI dari Jepang, India, Zona Euro, Inggris, dan Amerika Serikat akan dirilis. Inflasi Malaysia bulan September dan kepercayaan manufaktur Perancis juga akan dirilis hari ini. Malam ini, klaim pengangguran awal AS untuk pekan yang berakhir pada 19 Oktober, penjualan rumah baru bulan September dan indeks aktivitas manufaktur Fed Kansas City untuk bulan Oktober akan dicermati oleh pasar.
Meningkatkan produksi beras.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan, pemerintah bertujuan untuk meningkatkan luas tanam padi agar dapat menjadi produsen beras dari yang saat ini net importir beras. Secara khusus, pemerintah berencana menambah 3 juta hektar sawah baru dalam tiga tahun ke depan, yang sebagian dari lahan tersebut diperkirakan berasal dari pembukaan lahan hutan dan renovasi lahan pertanian, berdasarkan laporan dari Bloomberg.
Disclaimer ON