Global
Pasar saham AS ditutup bervariasi pada perdagangan Selasa. Indeks S&P 500 dan Dow Jones masing-masing turun 0,2% dan 0,6%, sementara indeks Nasdaq Composite naik 0,2%. Harga minyak mentah global melanjutkan penurunan untuk sesi keempat berturut-turut. Prospek kelebihan pasokan di pasar global serta perkembangan pembicaraan perdamaian Rusia–Ukraina terus memberikan tekanan ke bawah pada harga minyak, dengan Brent ditutup di bawah USD60 per barel—level terendah sejak Februari 2021. Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) merilis laporan ketenagakerjaan November yang sempat tertunda, menunjukkan bahwa total nonfarm payroll meningkat sebesar 64 ribu pada November, sedikit di atas ekspektasi pasar, setelah mencatat penurunan 105 ribu pekerjaan pada Oktober. Capaian tersebut melampaui konsensus yang memperkirakan kenaikan sebesar 50 ribu. Menurut BLS, peningkatan lapangan kerja terjadi di sektor kesehatan dan konstruksi, sementara lapangan kerja di pemerintah federal masih terus menyusut. Tingkat pengangguran dan tingkat partisipasi angkatan kerja masing-masing naik tipis menjadi 4,6% dan 62,5%, dari 4,4% dan 62,4% pada September. Sementara itu, data lain menunjukkan penjualan ritel AS stagnan pada Oktober, berlawanan dengan ekspektasi konsensus yang memperkirakan kenaikan tipis sebesar 0,1% mom. Namun, jika tidak memasukkan penjualan kendaraan bermotor, pertumbuhan penjualan ritel tercatat lebih solid, meningkat 0,4% MoM, dari revisi turun sebesar 0,1% pada September.
Fokus hari ini
Pagi ini, Singapura merilis data ekspor terbaru. Pertumbuhan ekspor domestik nonmigas pada November tetap kuat di level 11,6% year-on-year (YoY), sementara ekspor elektronik tumbuh 13,1% YoY. Dari sisi kebijakan moneter, Bank Indonesia (BI) dan Bank of Thailand (BoT) dijadwalkan mengumumkan keputusan suku bunga hari ini. Kami memperkirakan BI akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 bps, meskipun keputusan ini tergolong _close call,_ sementara untuk BoT kami juga memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps, sejalan dengan ekspektasi konsensus. Agenda data hari ini mencakup rilis inflasi Inggris (CPI), CPI dan biaya tenaga kerja kawasan euro, aplikasi kredit pemilikan rumah (MBA mortgage applications) AS, belanja konstruksi, serta penjualan rumah baru di AS.
Indonesia
Menurut Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, kebijakan Indonesia yang memberlakukan larangan impor beras telah berkontribusi terhadap penurunan harga beras global. Ia menjelaskan bahwa Indonesia, yang sebelumnya merupakan importir besar, kini mengalihkan fokus kebijakan ke peningkatan produksi dalam negeri di bawah pemerintahan Presiden Prabowo. Pada 2025, Indonesia mencatat surplus beras sebesar 4,7 juta ton, dibandingkan dengan impor sebesar 4,5 juta ton pada tahun sebelumnya. Perusahaan logistik milik negara, Bulog, saat ini menyimpan sekitar 3,7 juta ton cadangan beras. Data resmi menunjukkan bahwa produksi beras domestik meningkat 13,5% YoY menjadi 34,8 juta ton pada tahun ini, sementara produksi jagung juga naik lebih dari 9%. Menteri Zulkifli menilai peningkatan tersebut didorong oleh penyaluran pupuk yang lebih efisien dan menargetkan Indonesia dapat mencapai swasembada beras pada awal 2026.
Disclaimer ON





