Top Three Things – 27 Oktober 2025

Global

Harapan terhadap tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok semakin meningkat. Presiden AS Donald Trump menyatakan, “Saya pikir kami memiliki peluang yang sangat baik untuk mencapai kesepakatan yang komprehensif,” menjelang pertemuannya dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping akhir pekan ini. Pada perdagangan Jumat lalu, indeks S&P 500 kembali menguat 0,79%, mencerminkan optimisme pasar yang berlanjut. Menteri Keuangan AS Scott Bessent menilai kritik terhadap kebijakan tarif sebagai “tidak tepat,” setelah indeks S&P 500 mencatat kenaikan 20% sejak Liberation Day, didukung oleh kinerja laba korporasi yang kuat dan inflasi September yang meningkat lebih rendah dari ekspektasi. ementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun bertahan di kisaran 4%, seiring dengan ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps pada pertemuan FOMC berikutnya. Panduan kebijakan (forward guidance) The Fed pasca pemangkasan suku bunga Desember akan menjadi penentu penting bagi arah kebijakan moneter 2026.

Fokus hari ini

Pasar Asia diperkirakan dibuka dengan sentimen positif hari ini, seiring pelaku pasar menantikan rilis data laba industri Tiongkok untuk September. Kalender ekonomi hari ini mencakup indeks iklim bisnis IFO Jerman, tingkat pengangguran Taiwan, neraca perdagangan Hong Kong, serta kemungkinan rilis data pesanan barang tahan lama AS. Sepanjang pekan ini, fokus pasar tertuju pada estimasi pertumbuhan PDB 3Q25 Korea Selatan dan indeks kepercayaan konsumen AS dari Conference Board (Selasa), inflasi Australia (Rabu), pertumbuhan PDB 3Q25 Jerman dan Uni Eropa serta klaim pengangguran awal AS (Kamis), serta data PMI resmi Tiongkok, pertumbuhan PDB 3Q25 Taiwan, dan inflasi Oktober Jepang (Jumat). Dari sisi kebijakan moneter, sorotan pasar akan tertuju pada ekspektasi inflasi ECB hari ini, survei pinjaman perbankan ECB besok, keputusan FOMC pada Rabu (dengan peluang pemangkasan suku bunga 25 bps ke 3,75%–4%), serta keputusan kebijakan BOJ (kemungkinan kenaikan suku bunga) dan ECB (diperkirakan tetap menahan suku bunga) pada Kamis. Sementara itu, laporan laba big tech seperti Alphabet, Microsoft, Apple, Amazon, dan Meta akan menjadi perhatian utama karena dapat memengaruhi sentimen terhadap aset berisiko jika hasilnya berbeda dari ekspektasi tinggi pasar.

Indonesia

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia mengumumkan bahwa Indonesia dan Brasil telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mengembangkan bahan bakar nabati berbasis etanol, dengan fokus pada energi bersih dan terbarukan. Kerja sama yang disaksikan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva ini meniru keberhasilan Brasil dalam penerapan campuran etanol E30–E100. Indonesia menargetkan penerapan campuran etanol E10 pada 2027–2028, yang kemudian akan ditingkatkan menjadi E20, sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil dan memperkuat ketahanan energi nasional.

Disclaimer ON

Avatar photo

Makpi Support

Articles: 751