Top Three Things – 2 Juli 2025

Global

Imbal hasil obligasi pemerintah AS (UST) meningkat pada hari Selasa setelah data pasar tenaga kerja menunjukkan hasil yang lebih kuat dari perkiraan. Jumlah lowongan pekerjaan pada Mei melonjak sebanyak 374.000 menjadi 7,769 juta, melampaui ekspektasi pasar sebesar 7,3 juta. Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh lonjakan tajam dalam sektor akomodasi dan jasa makanan, yang menambahkan 314.000 pekerjaan. Rasio jumlah pekerjaan terhadap jumlah penganggur naik menjadi 1,07 pada Mei, dari 1,03 pada April, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja masih ketat. Sementara itu, jumlah pemutusan hubungan kerja menurun sebesar 188.000 menjadi 1,601 juta, dengan penurunan yang signifikan terjadi di sektor jasa profesional dan bisnis, jasa keuangan, serta layanan kesehatan dan sosial. Menambah sentimen positif, indeks PMI manufaktur ISM naik menjadi 49,0 pada Juni dari 48,5 pada Mei, melampaui ekspektasi pasar. Meskipun masih di bawah ambang batas ekspansi (50), kenaikan ini mengindikasikan adanya stabilisasi di sektor manufaktur. Dari sisi fiskal, Senat AS menyetujui rancangan undang-undang belanja dan pajak dengan suara tipis 51–50, di mana Wakil Presiden J.D. Vance memberikan suara penentu setelah tiga senator Partai Republik bergabung dengan Demokrat untuk menolak RUU tersebut. RUU ini akan kembali ke DPR untuk proses rekonsiliasi. Beberapa anggota DPR dari Partai Republik telah menyatakan penolakan terhadap versi Senat, yang menurut Kantor Anggaran Kongres (CBO) akan menambah utang nasional sebesar USD800 miliar lebih besar dibandingkan versi yang disetujui DPR. Debat dan pemungutan suara di DPR dijadwalkan pada hari Rabu. Sementara itu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell kembali menyampaikan dalam Forum ECB di Portugal bahwa The Fed masih menimbang waktu yang tepat untuk melakukan pemangkasan suku bunga, meskipun tidak menutup kemungkinan adanya tindakan pada bulan Juli. Menjelang tenggat waktu tarif 9 Juli, Powell mengakui bahwa potensi kebijakan perdagangan baru menambah kompleksitas dalam mengevaluasi dampak inflasi. Penekanan Powell pada pendekatan berbasis data telah meningkatkan perhatian pasar terhadap laporan non-farm payrolls hari Kamis dan data inflasi mendatang. Probabilitas pemangkasan suku bunga pada bulan Juli di pasar Fed funds futures naik menjadi 21%, dari sebelumnya 18%.

Fokus hari ini

Fokus hari ini akan beralih ke laporan ketenagakerjaan sektor swasta ADP di AS, yang menjadi indikator awal untuk laporan ketenagakerjaan resmi pada hari Kamis. Di Eropa, sejumlah pejabat ECB dijadwalkan berbicara dalam Forum ECB, memberikan panduan kebijakan lebih lanjut di tengah kondisi makro global yang dinamis.

Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani mempresentasikan kepada DPR bahwa defisit anggaran tahun 2025 akan direvisi lebih lebar menjadi 2,78% dari PDB, dari sebelumnya 2,53% dari PDB. Angka ini masih di bawah batas defisit maksimum sebesar 3% dari PDB. Kami telah menggarisbawahi risiko pelebaran fiskal sejak awal, terutama akibat potensi penurunan penerimaan negara karena merosotnya harga komoditas. Realisasi penerimaan pada semester I 2025 baru mencapai sekitar 40% dari target APBN. Revisi ini juga mencerminkan penurunan asumsi penerimaan negara sebesar sekitar 4,6%. Pertanyaan yang muncul adalah apakah belanja negara dapat mengikuti, mengingat lambatnya pencairan dana untuk program makan gratis. Menteri Keuangan menyatakan bahwa realisasi belanja untuk program tersebut baru mencapai IDR5 triliun dari total anggaran IDR71 triliun pada paruh pertama tahun ini. Ia menambahkan bahwa pemerintah akan menggunakan cadangan saldo anggaran lebih (SAL) sebesar IDR85,6 triliun untuk menutupi pelebaran defisit tersebut.

Disclaimer ON

Avatar photo

Makpi Support

Articles: 598