Top Three Thing – 14 Mei 2025

Global

Sentimen pasar global kembali membaik seiring dengan meredanya ketegangan dalam perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, serta data Inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan. Hal tersebut pun mendorong penguatan pasar saham AS dan meredakan kekhawatiran akan resesi dalam jangka pendek. Inflasi utama AS tercatat meningkat sebesar 0,2% secara bulanan (MoM) pada April, sedikit di bawah proyeksi konsensus sebesar 0,3%. Kenaikan ini dipengaruhi oleh penurunan harga pangan sebesar 0,1% yang sebagian mengimbangi kenaikan biaya sewa. Secara tahunan, ini merupakan peningkatan terkecil dalam empat tahun terakhir, yaitu sebesar 2,3% (YoY). Secara khusus, harga telur mengalami penurunan tajam sebesar 12,7% (MoM), meskipun secara tahunan masih tercatat tinggi (+49,3%). Meskipun ketegangan dagang masih berlangsung, belum terdapat bukti yang kuat bahwa tarif telah berdampak pada harga konsumen. Namun demikian, inflasi inti justru mengalami peningkatan sebesar 0,2% MoM dari 0,1% pada bulan Maret. Kenaikan ini terutama didorong oleh biaya tempat tinggal, di mana sewa rumah meningkat 0,4%, mengimbangi penurunan moderat pada harga hotel dan motel sebesar 0,1%. Rilisan inflasi ini tidak banyak mengubah ekspektasi pasar terkait dengan arah suku bunga. Pasar masih memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada Juni kurang dari 10%, didukung oleh meredanya ketegangan dagang dan tanda-tanda ketahanan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan inflasi PCE inti diperkirakan tetap di sekitar 2,6% pada April—masih di atas target The Fed sebesar 2%—FOMC kemungkinan akan tetap bersikap hati-hati. Sebagai bagian dari penyesuaian kebijakan perdagangan, AS mengumumkan akan menurunkan tarif “de minimis” atas pengiriman bernilai rendah dari Tiongkok menjadi 54% dari sebelumnya 120% untuk barang bernilai di bawah USD 800. Rencana kenaikan tarif pos—dari USD 100 menjadi USD 200—juga dibatalkan, memberikan sedikit kelonggaran bagi e-commerce. Meskipun tidak disebutkan dalam pernyataan bersama di Jenewa, pengumuman ini mencerminkan fleksibilitas taktis dalam implementasi tarif. Di Eropa, pejabat ECB François Villeroy de Galhau menyatakan bahwa proteksionisme AS mungkin akan memicu inflasi domestik, namun tidak mungkin memberikan dampak serupa di kawasan Eropa. Hal ini dapat memberikan ruang bagi ECB untuk mulai menurunkan suku bunga pada musim panas serta memperkuat ekspektasi perbedaan arah kebijakan moneter AS dan Eropa.

Fokus hari ini

Kalender data ekonomi global hari ini relatif ringan, dengan fokus pada data inflasi Jerman bulan April. Pasar juga akan mencermati rilis Indeks Harga Produsen (PPI) AS pada Kamis untuk memperoleh wawasan tambahan mengenai tekanan harga di tingkat hulu serta implikasinya terhadap inflasi PCE inti bulan April.

Kunjungan PM Albanese

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese akan melakukan kunjungan luar negeri pertamanya pada tanggal 14 Mei. Ia dijadwalkan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta untuk membahas peningkatan hubungan bilateral di sektor-sektor strategis, termasuk ketahanan pangan, energi, dan perdagangan. Presiden Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk memperdalam kerja sama, menyebut Australia sebagai mitra yang dekat dan tepercaya. Indonesia dan Australia telah meningkatkan hubungan bilateral menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif sejak tahun 2018 dan menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Australia pada tahun 2019

Disclaimer ON

Avatar photo

Makpi Support

Articles: 549