Global
Bursa saham AS kembali mengalami penurunan pada hari Rabu, dengan indeks utama S&P, Dow, dan Nasdaq masing-masing melemah antara 1,7% hingga 3,1% (S&P: -2,2%; Dow: -1,7%; Nasdaq: -3,1%). Koreksi ini sebagian besar dipicu oleh pelemahan saham sektor teknologi. Nvidia memperingatkan bahwa pihaknya dapat menanggung beban biaya sebesar USD5,5 miliar pada kuartal ini. Sebelumnya, Tiongkok melaporkan pertumbuhan PDB 1Q25 sebesar 5,4% YoY, melampaui ekspektasi pasar, dengan data aktivitas ekonomi Maret (seperti penjualan ritel, produksi industri, dan investasi aset tetap—tidak termasuk sektor pedesaan) juga menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi dari perkiraan. Namun, prospeknya ke depan tampak kurang menjanjikan. Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memperkirakan volume perdagangan barang global akan menurun sebesar 0,2% pada 2025 (proyeksi sebelumnya: +2,7%), dengan kontraksi yang lebih tajam di kawasan Amerika Utara sebesar 12,6%. Dalam laporan Global Trade Outlook and Statistics terbarunya, WTO juga memperingatkan risiko penurunan yang signifikan, termasuk penerapan tarif “resiprokal” dan meluasnya ketidakpastian kebijakan, yang berpotensi menyebabkan penurunan perdagangan barang global hingga 1,5% serta berdampak negatif pada negara-negara kurang berkembang yang bergantung pada ekspor. Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa rencana tarif yang diumumkan oleh pemerintahan Trump pada bulan April jauh lebih besar dari yang diperkirakan. Ia juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa The Fed dapat berada dalam posisi sulit antara menjaga inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Meski demikian, ia tetap mempertahankan sikap wait and see. Dari sisi data, penjualan ritel AS pada Maret tumbuh 1,4% (mom), meningkat dari 0,2% pada Februari, dan sesuai dengan ekspektasi pasar. Sebaliknya, produksi industri pada bulan yang sama turun 0,3% (mom). Indeks Dolar AS (DXY) ditutup lebih rendah dibandingkan penutupan sebelumnya.
Fokus hari ini
Pagi ini, ekspor domestik nonmigas (NODX) Singapura untuk bulan Maret meningkat 5,4% (yoy), di bawah ekspektasi pasar (Februari: 7,6%). Bank of Korea (BoK) mempertahankan suku bunga kebijakan pada level 2,75%. Bank Sentral Eropa (ECB) juga dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan moneternya hari ini, dengan konsensus pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps. Data penting lainnya yang akan dirilis hari ini meliputi klaim mingguan pengangguran AS dan Philadelphia Fed Business Outlook. Di tempat lain, Wakil Ketua The Fed Michael Barr dijadwalkan menyampaikan pidato malam ini.
Indonesia
Menteri Luar Negeri Sugiono bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio pada hari Rabu (16 April) di Amerika Serikat. Keduanya membahas Kemitraan Strategis Komprehensif AS-Indonesia, dengan penekanan pada peningkatan kerja sama pertahanan dan pentingnya kebebasan navigasi di Laut Tiongkok Selatan. Mereka juga menyinggung kebijakan tarif resiprokal AS terhadap Indonesia serta menyambut baik reformasi ekonomi Indonesia yang ditujukan untuk menciptakan hubungan dagang yang adil dan seimbang, sebagaimana disampaikan dalam siaran pers Departemen Luar Negeri AS. Secara terpisah, di Jakarta, Menteri Energi Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan peningkatan impor minyak mentah dan gas dari AS hingga sekitar USD10 miliar sebagai bagian dari negosiasi tarif yang sedang berlangsung.
Disclaimer ON