Global
Pasar saham AS ditutup bervariasi, dengan S&P500 dan Nasdaq masing-masing naik tipis 0,3% dan 0,03%, sementara Dow turun 0,5%. Sentimen pasar tetap positif karena S&P500 dan Nasdaq memperpanjang rekor tertingginya, didukung rilis PPI yang lebih rendah dari perkiraan. Indeks harga produsen (PPI) bulan Agustus tercatat -0,1% MoM dan 2,6% YoY, di bawah konsensus 0,3% dan 3,3%. PPI inti juga turun -0,1% MoM (vs. konsensus +0,3%), sedangkan PPI inti melambat menjadi 0,3% MoM dari 0,6% di Juli. Data ini memberi sinyal positif bagi prospek inflasi, dengan sektor jasa mencatat penurunan permintaan akhir sebesar -0,2% MoM (vs. +0,7% di Juli). Sementara itu, komponen barang hanya naik 0,1% MoM, ebih lambat dari 0,6% di bulan sebelumnya. Rilis data tersebut mendorong Presiden AS Donald Trump kembali menyerukan pemangkasan suku bunga yang lebih agresif. Dari sisi kebijakan, Komite Perbankan Senat AS menyetujui pencalonan Stephen Miran (13-11) untuk menggantikan Adriana Kugler sebagai Gubernur The Fed hingga 31 Januari 2026.
Fokus hari ini
Hari ini perhatian pasar tertuju pada rilis inflasi AS, dengan konsensus memperkirakan CPI Agustus naik 2,9% YoY (0,3% MoM) dari 2,7% (0,2%) di Juli. Sementara itu, core CPI diperkirakan stabil di 3,1% YoY (0,3% MoM). Dari Asia, Malaysia akan merilis data produksi industri Juli yang diperkirakan stabil di kisaran 3,0% YoY (konsensus: 2,8%). Di Eropa, ECB dijadwalkan menggelar rapat kebijakan hari ini dan diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan.
Indonesia
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berencana menyalurkan dana pemerintah sebesar IDR200 triliun ke perbankan komersial untuk meredakan ketatnya likuiditas dan mendorong penyaluran kredit. Ia menegaskan bahwa Bank Indonesia diminta tidak menyerap kembali dana tersebut melalui operasi moneter. Purbaya juga menyoroti lambatnya realisasi belanja pemerintah, yang mendorong saldo kas negara di Bank Indonesia naik menjadi IDR430 triliun, sembari mengkritik kebijakan moneter yang dianggap menjaga likuiditas terlalu ketat. Selain itu, ia menyampaikan rencana mempercepat realisasi pos anggaran yang masih berjalan lambat, termasuk program penyediaan makanan bergizi gratis.
Disclaimer ON