Top Three Things – 8 September 2025

Global

Data tenaga kerja AS kembali mengecewakan, dengan nonfarm payrolls (NFP) Agustus hanya bertambah 22 ribu, lebih rendah dari revisi naik Juli sebesar 79 ribu. Rata-rata tiga bulan turun menjadi 29 ribu karena data Juni negatif (-13 ribu) untuk pertama kalinya sejak Desember 2020. Tingkat pengangguran naik tipis ke 4,3%, sementara pertumbuhan upah rata-rata per jam melambat menjadi 3,7% YoY (0,3% MoM). Ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed menguat, memperkuat peluang penurunan 25bps pada FOMC 16–17 September dan mendekati total tiga kali pemangkasan tahun ini. Indeks S&P500 turun 0,3% pada Jumat, tertekan oleh sektor energi dan keuangan di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi AS. Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 2 tahun dan 10 tahun masing-masing turun ke 3,506% dan 4,084%. Terpisah, Presiden AS Donald Trump membebaskan emas batangan, tungsten, uranium, dan grafit dari tarif impor efektif mulai hari ini. Sementara itu, Menteri Keuangan AS Bessent menyerukan dilakukannya tinjauan independen terhadap The Fed, termasuk kebijakan moneternya.

Fokus hari ini

asar Asia diperkirakan bergerak hati-hati, menimbang pelemahan pasar tenaga kerja AS dengan optimisme terhadap prospek pemangkasan suku bunga The Fed. Agenda data ekonomi hari ini mencakup perdagangan Agustus Tiongkok, survei Eco Watchers Jepang, data produksi industri dan perdagangan Jerman, serta indeks sentimen investor Sentix Uni Eropa. Villeroy, pejabat ECB, juga dijadwalkan memberikan pernyataan. Produk domestik bruto (PDB) Jepang kuartal II-2025 direvisi naik menjadi 0,5% QoQ SA dari estimasi awal 0,3%. Shigeru Ishiba mengundurkan diri dari jabatan Perdana Menteri pada Minggu setelah tekanan agar mundur semakin besar, memicu ketidakpastian politik. Mengingat persepsi pasar bahwa ia adalah _fiscal hawk_ , JPY dan imbal hasil obligasi pemerintah Jepang (JGB) kemungkinan akan berada di bawah tekanan. Sepanjang pekan ini, perhatian pasar akan tertuju pada rilis CPI dan PPI AS Agustus, indeks sentimen University of Michigan beserta ekspektasi inflasinya, agregat moneter Tiongkok, produksi industri Malaysia, serta CPI India. CPI inti AS diperkirakan naik 0,3% untuk bulan kedua berturut-turut. Dari sisi bank sentral, keputusan kebijakan ECB pada 11 September akan menjadi sorotan, meskipun diperkirakan tetap menahan suku bunga, khususnya di tengah krisis politik Prancis. Dengan demikian, konferensi pers Lagarde akan sangat dicermati untuk mencari petunjuk arah suku bunga ke depan. PDB Zona Euro kuartal II-2025 tercatat naik tipis 0,1% QoQ.

Indonesia

Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Tiongkok Xi Jinping sepakat untuk memperkuat kerja sama pada proyek infrastruktur besar, termasuk pembangunan Giant Sea Wall senilai USD80 miliar dan jalur kereta cepat Jakarta–Surabaya, dalam pertemuan di Beijing pekan lalu (3 September). Pemerintah berencana membiayai proyek-proyek tersebut melalui skema kemitraan publik-swasta dengan kombinasi dana negara, investasi swasta, dan kerja sama internasional. Presiden Prabowo dijadwalkan memimpin pembahasan lebih lanjut bersama kementerian terkait dalam waktu dekat, sebagaimana dilaporkan Antara.

Disclaimer ON

Avatar photo

Makpi Support

Articles: 692