Global
Volatilitas kembali meningkat pada September setelah periode relatif tenang selama musim panas dan libur Hari Buruh di AS, sejalan dengan tren historis bahwa bulan ini biasanya menjadi periode terlemah bagi pasar saham AS. Indeks saham AS ditutup melemah, sementara imbal hasil obligasi jangka panjang di AS dan Eropa melonjak akibat kekhawatiran fiskal. Di Inggris, imbal hasil obligasi pemerintah 30 tahun mencapai level tertinggi sejak 1998, sedangkan imbal hasil obligasi 30 tahun Prancis menyentuh titik tertinggi dalam 16 tahun terakhir. Pemerintah Inggris berhasil menjual obligasi pemerintah baru tenor 10 tahun senilai GBP14 miliar dengan imbal hasil tertinggi sejak 2008 dan premi 8,25 bps di atas benchmark gilt, mencerminkan kekhawatiran pasar atas keberlanjutan fiskal. Menambah kehati-hatian, Gubernur Banque de France memperingatkan bahwa semakin lama negara menunda penanganan defisit berlebih, semakin berat pula penyesuaian yang harus dilakukan. Dari sisi AS, ekspektasi pemangkasan suku bunga pada FOMC September meningkat tajam, dengan futures memperkirakan probabilitas sebesar 92% setelah data ISM manufacturing PMI keluar lebih lemah dari perkiraan. Indeks naik tipis menjadi 48,7 pada Agustus (Juli: 48,0; konsensus: 49,0). Sementara pesanan baru membaik ke 51,4, produksi turun menjadi 47,8 (Juli: 51,4), menunjukkan lemahnya momentum. Produsen menyebut tarif dan kenaikan biaya komponen sebagai faktor utama penghambat, menimbulkan kekhawatiran terhadap daya saing produk AS. Indeks harga yang dibayar bertahan tinggi di level 63,7, menandakan tekanan inflasi yang masih berlanjut. Sementara itu, Wakil Gubernur BoJ Himino menyampaikan bahwa jika dampak tarif AS ternyata lebih kecil dari perkiraan, hal tersebut dapat membuka ruang bagi kenaikan suku bunga lebih lanjut, meskipun ia tidak memberikan panduan jelas terkait waktu. Dari sisi geopolitik, ketegangan perang chip AS–Tiongkok kembali meningkat. Washington akan mencabut otorisasi validated end-user (VEU) untuk TSMC Nanjing efektif 31 Desember 2025. Dengan demikian, pemasok TSMC harus memperoleh persetujuan individu untuk mengirimkan peralatan semikonduktor dan perlengkapan terkait yang tunduk pada kontrol ekspor AS, mengakhiri otorisasi menyeluruh yang berlaku sebelumnya. Langkah ini mengikuti pencabutan otorisasi VEU bagi fasilitas Samsung dan SK Hynix di Tiongkok, menandakan sikap AS yang semakin tegas.
Fokus hari ini
Hari ini pasar akan mencermati rilis final PMI Eropa serta data AS yang mencakup lowongan kerja JOLTS, pesanan pabrik, dan pesanan barang tahan lama sebagai acuan arah pergerakan selanjutnya.
Indonesia
Presiden Prabowo Subianto berangkat ke Beijing pada Selasa malam (2 September) untuk menghadiri parade militer yang dipimpin Presiden Xi Jinping, setelah sebelumnya membatalkan kunjungan karena gelombang protes di dalam negeri. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan bahwa kunjungan ini menegaskan komitmen Jakarta untuk menjaga hubungan erat dengan Tiongkok, dengan agenda kepulangan Prabowo dijadwalkan pada malam berikutnya. Keputusan ini mencerminkan keyakinan bahwa kondisi dalam negeri mulai stabil, setelah Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan ibu kota telah “kembali normal” seiring aktivitas masyarakat dan layanan transportasi publik pulih sepenuhnya. MRT, LRT, dan Transjakarta sudah kembali beroperasi, dengan tarif MRT dan Transjakarta digratiskan hingga 8 September untuk mendorong mobilitas. Sebelumnya, Prabowo absen dari KTT SCO untuk menangani protes di dalam negeri, dengan mengabulkan tuntutan utama publik melalui pencabutan tunjangan anggota parlemen.
Disclaimer ON