Global
Dolar AS melemah ke level terendah lima pekan dalam kondisi perdagangan yang tipis, seiring pasar AS tutup karena libur. Saham Tiongkok melanjutkan penguatan, sementara bursa Eropa bergerak stabil didukung data manufaktur yang lebih solid. HCOB Eurozone manufacturing PMI naik menjadi 50,7 pada Agustus dari 49,8 di Juli, level tertinggi dalam lebih dari tiga tahun. Di Jerman, manufacturing PMI juga meningkat ke posisi tertinggi 38 bulan di 49,8, meski masih berada sedikit di bawah ambang ekspansi. Fokus pekan ini tertuju pada dinamika politik Prancis serta rilis laporan ketenagakerjaan AS pada Jumat. Setelah aksi jual tajam pekan lalu, saham Prancis stabil pada Senin ketika pasar menanti confidence vote pada 8 September, yang bisa memaksa Perdana Menteri Bayrou mengundurkan diri kecuali ia mendapat abstain dari kelompok sayap kanan maupun kiri. residen ECB Christine Lagarde mengingatkan bahwa potensi jatuhnya pemerintahan di kawasan akan menjadi perhatian serius, dan menekankan bahwa akan “sangat berbahaya” bagi perekonomian global jika Presiden AS Donald Trump mengambil kendali atas kebijakan moneter AS. Sementara itu, bond spread Prancis–Jerman melebar pekan lalu, mencerminkan meningkatnya kekhawatiran investor. Di sisi lain, Shanghai Cooperation Organization sepakat untuk membentuk Development Bank baru guna membiayai proyek infrastruktur dan sosial-ekonomi di negara anggota.
Fokus hari ini
Hari ini, perhatian investor akan tertuju pada rilis US manufacturing index dan inflasi Uni Eropa, yang berpotensi menjadi penentu arah sentimen pasar dalam jangka pendek.
Indonesia
Inflasi turun tipis ke 2,3% YoY pada Agustus dari 2,4% di Juli, berlawanan dengan ekspektasi kenaikan (Konsensus: 2,5%; OCBC: 2,7%). Inflasi inti juga melandai ke 2,2% YoY dari 2,3%. Angka Agustus ini membawa rata-rata inflasi Juli–Agustus ke 2,3% YoY, naik dari 1,8% pada kuartal II-2025. Meski demikian, inflasi sepanjang Januari–Agustus tetap relatif rendah di 1,5% YoY (vs. 2,3% pada 2024), masih dalam kisaran target Bank Indonesia 1,5%–3,5%. Kami mempertahankan proyeksi rata-rata inflasi pada tahun ini sebesar 2%, yang mengimplikasikan tekanan harga berpotensi sedikit meningkat dalam beberapa bulan ke depan. Dari sisi perdagangan, pertumbuhan ekspor melambat ke 9,9% YoY pada Juli dari 11,3% di Juni, namun tetap melampaui perkiraan (Konsensus & proyeksi OCBC: 5,5%). Sementara itu, impor turun 5,9% YoY dari kontraksi 4,3% di bulan sebelumnya, Dengan demikian, surplus neraca perdagangan sedikit meningkat menjadi USD4,2 miliar pada Agustus dari USD4,1 miliar di Juli.
Disclaimer ON