Global
Bursa saham AS ditutup menguat secara moderat pada Selasa (S&P: +0,41%; NASDAQ: +0,44%; Dow: +0,3%), sementara indeks DXY bergerak fluktuatif dan imbal hasil UST hanya mengalami pergerakan tipis. Ketegangan yang semakin meningkat antara Presiden Trump dan Gubernur The Fed Lisa Cook membuat sentimen pasar tetap berhati-hati. Dari sisi data, pesanan barang modal inti (non-defense ex-air) naik 1,1% MoM pada Juli, jauh melampaui ekspektasi 0,2%. Sebaliknya, indeks kepercayaan konsumen Conference Board melemah menjadi 97,4 pada Agustus dari 98,7 di Juli. Dari kawasan regional, India akan memberlakukan kenaikan tarif ekspor ke AS menjadi 50% mulai hari ini. Rilis PDB 2Q25 India dijadwalkan pada Jumat, dengan proyeksi melambat ke 6,7% YoY dari 7,4%. Kebijakan tarif ini menambah risiko penurunan pertumbuhan PDB FY26 (tahun fiskal yang berakhir Maret 2026), dengan perkiraan baseline kami sebesar 6%
Fokus hari ini
Agenda data hari ini relatif ringan, dengan fokus pada laporan keuangan Nvidia, rilis CPI Juli Australia, laba industri Juli Tiongkok, serta aplikasi hipotek mingguan MBA di AS. Dari sisi bank sentral, tidak ada agenda utama selain sorotan antara Presiden Trump dan Gubernur The Fed Lisa Cook.
Indonesia
Danantara Indonesia berencana menghimpun dana sebesar IDR50 triliun melalui penerbitan “patriot bonds” pada 1 Oktober, sebagaimana dilaporkan Bloomberg. Obligasi ini akan diterbitkan dalam dua seri masing-masing senilai IDR25 triliun dengan tenor lima dan tujuh tahun, serta menawarkan kupon 2%. Dana hasil penerbitan akan digunakan untuk mendanai proyek waste-to-energy, yang digambarkan Danantara sebagai langkah penting dalam mengatasi krisis sampah nasional yang mencapai 20,7 juta ton pada tahun lalu. Instrumen ini dipromosikan sebagai inisiatif berbasis warisan bangsa, dengan penempatan terbatas kepada pengusaha besar Indonesia yang bersedia menerima imbal hasil lebih rendah demi mendukung pembangunan nasional.
Disclaimer ON
