Global
Pasar saham AS ditutup bervariasi semalam, dengan S&P 500 kembali mencatat rekor penutupan tertinggi, sementara Dow Jones dan Nasdaq Composite mengalami penurunan tipis. Sentimen pasar tertekan oleh rilis data Producer Price Index (PPI) AS untuk Juli yang lebih tinggi dari perkiraan, naik 0,9% month-on-month (MoM). Kenaikan ini merupakan yang terbesar sejak Juni 2022 dan jauh di atas perkiraan konsensus sebesar 0,2%. Lonjakan PPI dipicu oleh kenaikan tajam inflasi sektor jasa (1,1% MoM pada Juli vs -0,1% di Juni) serta harga barang (0,7% vs 0,3%), yang sebagian besar didorong oleh kenaikan harga pangan. Secara tahunan, PPI naik menjadi 3,3% year-on-year (YoY) dari 2,4% pada Juni. Data ini mengindikasikan kenaikan biaya input mulai menekan pelaku usaha, yang berpotensi menjadi sinyal awal dampak inflasi akibat kebijakan tarif. Dibandingkan dengan laju CPI Juli yang lebih moderat (2,7% YoY; 0,2% MoM pada Juli vs 2,7% YoY; 0,3% MoM pada Juni), lonjakan PPI menegaskan perlunya pengawasan ketat terhadap core PCE yang akan dirilis akhir bulan ini.
Fokus hari ini
Pagi ini, Jepang merilis data PDB kuartal II 2025 yang disesuaikan secara musiman, mencatat pertumbuhan 0,3% _quarter-on-quarter_ (QoQ), melampaui perkiraan konsensus sebesar 0,1%. Tiongkok dijadwalkan merilis sejumlah data penting, termasuk harga rumah, penjualan ritel, dan produksi industri. Sementara itu, Hong Kong dan Malaysia akan merilis data final PDB kuartal II, dengan estimasi awal masing-masing sebesar 3,1% dan 4,5% YoY. Dari AS, agenda data ekonomi hari ini cukup padat, mencakup Empire Manufacturing, penjualan ritel, indeks harga perdagangan, produksi industri, inventaris bisnis, dan _University of Michigan Sentiment Index_ .
Indonesia
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, menaikkan kuota rumah subsidi pekerja dari 20.000 menjadi 50.000 unit, seiring tingginya permintaan dan adanya kerja sama dengan BP Tapera serta Kementerian Ketenagakerjaan. Hingga saat ini, realisasi pembangunan telah mencapai lebih dari 36.000 unit, menurut keterangan Menteri Sirait seperti dilaporkan Antara. Sementara itu, pada hari ini, Presiden Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato kenegaraan pertamanya sekaligus memaparkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 di hadapan DPR.
Disclaimer ON