Global
Indeks saham acuan Amerika Serikat ditutup menguat secara luas pada perdagangan semalam, dengan S&P 500 dan Nasdaq kembali mencetak rekor tertinggi. Kenaikan ini mencerminkan keyakinan pasar bahwa Federal Reserve akan memulai penurunan suku bunga pada FOMC meeting September mendatang. Fed funds futures telah sepenuhnya memproyeksikan pemangkasan sebesar 25 bps pada pertemuan tersebut. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menilai suku bunga acuan saat ini masih terlalu tinggi dan menyerukan pemangkasan sebesar 50 bps pada September. Sementara itu, Presiden Atlanta Fed, Raphael Bostic, menyatakan bahwa satu kali penurunan suku bunga tahun ini masih sesuai, selama “pasar tenaga kerja tetap solid.” Presiden Chicago Fed, Austan Goolsbee, mengingatkan agar tarif tidak dianggap sekadar guncangan sesaat, serta menekankan perlunya pemahaman lebih lanjut terkait dampak tarif terhadap inflasi sebelum memutuskan langkah pemangkasan suku bunga. Dari sisi geopolitik, Presiden Donald Trump memperingatkan akan adanya “konsekuensi yang sangat berat” jika Presiden Vladimir Putin menolak mengakhiri perang di Ukraina dalam pertemuan mereka di Alaska pada Jumat (15 Agustus) mendatang.
Fokus hari ini
Pagi ini, Australia mencatat kenaikan jumlah lapangan kerja sebesar 24,5 ribu pada Juli, meningkat dari 1,0 ribu pada Juni, sementara tingkat pengangguran turun menjadi 4,2% dari 4,3% pada bulan sebelumnya. Dari Eropa, Inggris akan merilis serangkaian data penting, meliputi PDB, produksi industri, dan produksi manufaktur. Uni Eropa juga dijadwalkan merilis data PDB, produksi industri, dan ketenagakerjaan pada siang ini. Di Amerika Serikat, pasar akan mencermati rilis headline dan core PPI, beserta data klaim pengangguran awal dan lanjutan.
Indonesia
Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menggandakan jumlah bandara internasional dari 22 menjadi 40, membalikkan kebijakan pemerintahan sebelumnya yang mengurangi jumlah bandara demi pengendalian biaya, menurut laporan Bloomberg. Perluasan ini mencakup bandara di wilayah padat penduduk dan kawasan industri strategis seperti Weda Bay dan Morowali Industrial Park. Langkah ini bertujuan mendorong pertumbuhan pariwisata daerah dan perekonomian nasional melalui optimalisasi penerbangan internasional langsung di berbagai wilayah Indonesia.
Disclaimer ON