Global
Carry trade kembali menjadi sorotan seiring meningkatnya spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed pada pertemuan FOMC September mendatang, yang berpotensi menekan penguatan Dolar AS secara luas. Indeks S&P 500 naik 0,78% pada Jumat, menutup perdagangan sedikit di bawah rekor tertinggi sepanjang masa dan mencatat kenaikan mingguan sebesar 2,4%, didukung oleh laporan laba korporasi yang solid serta harapan tercapainya kesepakatan antara AS dan Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina. Secara khusus, Nasdaq menguat sebesar 3,9% ke rekor tertinggi baru untuk ke-18 kalinya tahun ini, didorong oleh kenaikan saham Apple, Palantir, GE, dan Cisco, di antara lainnya. Sementara itu, Nvidia dan AMD dilaporkan telah menyepakati pembayaran 15% dari pendapatan penjualan chip ke Tiongkok kepada pemerintah AS sebagai bagian dari kesepakatan untuk memperoleh lisensi ekspor. Imbal UST tenor 10-tahun meningkat sebesar 3 bps menjadi 4,28%, sebagian dipicu oleh lemahnya permintaan pada lelang obligasi terbaru.
Fokus minggu ini
Pasar Asia diperkirakan bergerak dalam kisaran terbatas hari ini sambil menunggu rilis data ekonomi Tiongkok yang mencakup pinjaman yuan baru, pembiayaan agregat, jumlah uang beredar, penjualan ritel, produksi industri, tingkat pengangguran, investasi aset tetap, dan investasi properti yang dijadwalkan pekan ini. Fokus juga akan tertuju kepada pertemuan kebijakan RBA besok, di mana pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga 25 bps menjadi 3,6%. Sementara itu, data inflasi AS untuk Juli juga akan dirilis, dengan proyeksi inflasi inti mencapai 3,0% YoY dan 0,3% MoM, yang dapat memicu kekhawatiran terkait dampak tarif serta berpotensi mengganggu ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada bulan September. Inggris juga akan merilis data tingkat pengangguran ILO Juni, klaim tunjangan pengangguran, dan rata-rata pendapatan mingguan besok. Pada hari Rabu, keputusan kebijakan moneter BOT akan diumumkan—konsensus pasar memperkirakan pemangkasan 25 bps menjadi 2,5%, meskipun kami memproyeksikan tidak ada perubahan—bersamaan dengan data CPI Jerman. Kamis akan menghadirkan estimasi pertumbuhan PDB kuartal II 2025 untuk Uni Eropa dan Inggris, ditambah data klaim pengangguran awal dan PPI AS. Menutup pekan pada Jumat, Malaysia, Jepang, Taiwan, Hong Kong, dan Makau akan merilis data PDB kuartal II, sementara data penjualan ritel AS juga akan diumumkan. Beberapa pejabat The Fed yang dijadwalkan memberikan pernyataan pekan ini antara lain Barkin, Schmid, Goolsbee, dan Bostic.
Indonesia
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) naik tipis menjadi 118,1 pada bulan Juli dari 117,8 di bulan Juni. Kenaikan ini terutama didorong oleh peningkatan Indeks Ekspektasi menjadi 129,6 dari 128,0, yang ditopang oleh prospek pendapatan dan ketersediaan lapangan kerja yang lebih baik, meskipun ekspektasi kondisi usaha sedikit melemah. Sementara itu, Indeks Kondisi Saat Ini turun tipis menjadi 106,6 pada Juli dari 106,7 di Juni, akibat melemahnya kondisi pendapatan saat ini. Secara kumulatif, rata-rata IKK Januari–Juli 2025 berada di level 121,4 atau turun 2,5% YoY dibandingkan periode yang sama pada 2024.
Disclaimer ON