Top Three Things – 31 Juli 2025

Global

Pasar saham AS bergerak bervariasi pada hari Rabu. Indeks S&P 500 dan Dow Jones masing-masing melemah sebesar 0,1% dan 0,4%, sementara Nasdaq justru mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0,1%. Sorotan utama pasar tertuju pada keputusan Federal Open Market Committee (FOMC). Beberapa jam sebelum pengumuman tersebut, data estimasi awal GDP kuartal kedua menunjukkan pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan. Presiden AS Donald Trump pun kembali menyerukan penurunan suku bunga, namun bank sentral AS tetap mempertahankan suku bunga acuannya sejalan dengan ekspektasi pasar. Hanya dua anggota yang memilih pemangkasan 25 bps, sementara mayoritas memilih untuk mempertahankan suku bunga. Dalam konferensi pers, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa “kenaikan tarif mulai terlihat lebih jelas dampaknya terhadap harga di beberapa barang, dan dampak ke depan terhadap aktivitas ekonomi dan inflasi masih perlu dilihat”. Ia menegaskan bahwa sikap kebijakan saat ini dinilai cukup untuk merespons risiko inflasi yang ada. Dari sisi data, ekonomi AS menunjukkan pemulihan yang lebih kuat, dengan pertumbuhan GDP kuartal kedua tercatat sebesar 3,0%, melampaui konsensus pasar di 2,6% dan membalikkan kontraksi -0,5% pada kuartal pertama. Menurut Biro Analisis Ekonomi AS, peningkatan ini terutama dipicu oleh turunnya impor serta meningkatnya konsumsi masyarakat, meskipun ada pelemahan pada sisi investasi dan ekspor. Di sisi harga, indeks harga PCE dan core PCE masing-masing naik menjadi 2,1% dan 2,5% secara tahunan, sedikit turun dari kuartal sebelumnya namun masih berada di atas target inflasi The Fed sebesar 2%. Sementara itu, Uni Eropa mencatatkan pertumbuhan sebesar 0,1% QoQ di kuartal kedua, melambat dari 0,6% dari kuartal pertama. Secara tahunan, pertumbuhan tercatat 1,4%, sedikit turun dari 1,5%. Di Kanada, Bank of Canada juga mempertahankan suku bunga acuannya di level 2,75%, sesuai ekspektasi pasar.

Fokus hari ini

Pasar diperkirakan akan fokus pada keputusan kebijakan moneter dari Bank of Japan (BoJ), dengan ekspektasi bahwa suku bunga tetap dipertahankan di level 0,50%. Di sisi data, Hong Kong akan merilis estimasi awal pertumbuhan GDP kuartal kedua, sementara AS dijadwalkan mengumumkan data pendapatan dan belanja masyarakat serta indeks harga PCE untuk bulan Juni.

Indonesia

Pemerintah Indonesia terus menjalin negosiasi dengan AS untuk menurunkan tarif impor terhadap komoditas unggulan nasional. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menyatakan bahwa Indonesia mengupayakan agar tarif yang dikenakan tidak lebih tinggi dari tarif 15% yang diberikan kepada Jepang dan Uni Eropa. Sebelumnya, Indonesia telah menyepakati tarif timbal balik sebesar 19%, namun kini mengajukan permintaan penyesuaian dengan mempertimbangkan kontribusi besar Indonesia melalui pembelian energi, produk pertanian, investasi, dan pesanan pesawat. Pemerintah juga menargetkan penurunan tarif atas komoditas strategis seperti kelapa sawit, kopi, dan kakao, demi memperkuat daya saing ekspor Indonesia di pasar global.

Disclaimer ON

Avatar photo

Makpi Support

Articles: 644