Top Three Things – 29 Juli 2025

Global

Kesepakatan dagang dengan Uni Eropa dan kemungkinan perpanjangan penundaan tarif dengan Tiongkok telah menghilangkan risiko “no deal”. Namun, pasar saham global ditutup bervariasi karena investor bersiap menghadapi pekan yang dipenuhi data dan peristiwa penting. S&P 500 dan Nasdaq berhasil mencetak rekor penutupan tertinggi, sementara bursa saham Eropa justru tertekan. Kesepakatan dagang dengan Uni Eropa dipandang sebagai kemenangan bagi pemerintahan Trump karena berhasil memperoleh tarif impor yang lebih tinggi ke AS dan komitmen investasi tambahan tanpa memicu aksi balasan dari pihak Eropa. Para pemimpin Uni Eropa membela kesepakatan ini dari berbagai kritik, dengan menyatakan bahwa kesepakatan tersebut mencegah eskalasi yang tidak perlu dalam hubungan dagang transatlantik. Dolar AS menguat 1% — kenaikan harian tertinggi sejak awal Mei — sementara euro melemah 1,3% setelah kesepakatan diumumkan. Departemen Keuangan AS juga merevisi proyeksi kebutuhan pembiayaan untuk kuartal III menjadi USD1,01 triliun, jauh di atas estimasi sebelumnya sebesar USD554 miliar. Imbal hasil US Treasury tidak berubah saat pengumuman, tetapi naik pada akhir sesi setelah lelang obligasi, dan kurva imbal hasil mengalami steepening setelah tujuh hari berturut-turut mengalami flattening. Dari sisi data ekonomi, indeks manufaktur Dallas Fed meningkat 14 poin menjadi 0,9 pada bulan Juli, jauh di atas ekspektasi konsensus sebesar -9. Indeks prospek dan produksi juga mencatat kenaikan masing-masing 14 dan 20 poin; indeks prospek mencatat pembacaan positif pertama dalam enam bulan, sedangkan indeks produksi mencatat level tertinggi dalam lebih dari tiga tahun. Dari Tiongkok, pemerintah dilaporkan sedang menggulirkan program subsidi anak secara nasional — sebesar CNY3.600 per anak per tahun untuk usia di bawah tiga tahun — guna mendorong peningkatan angka kelahiran. Sementara itu, di Jepang, tekanan untuk meminta Perdana Menteri Ishiba mundur menguat dari internal partai LDP, menyusul kekalahan dalam pemilihan anggota Majelis Tinggi. Thailand dan Kamboja juga sepakat untuk melakukan gencatan senjata di tengah tekanan dari Amerika Serikat. Presiden Trump menyatakan bahwa Rusia memiliki waktu sekitar 10 hingga 12 hari untuk mencapai kesepakatan damai dengan Ukraina, atau akan menghadapi sanksi tambahan.

Fokus minggu ini

Pasar Asia diperkirakan akan dibuka hati-hati hari ini, seiring investor menanti hasil pertemuan dagang antara AS dan Tiongkok di Stockholm. Sementara itu, data penting yang akan dirilis hari ini meliputi lowongan kerja JOLTS bulan Juni, indeks kepercayaan konsumen versi Conference Board untuk bulan Juli, serta harga properti FHFA untuk bulan Mei.

Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa pemerintah sedang menyiapkan stimulus fiskal baru untuk mendorong sektor transportasi dan pariwisata domestik menjelang musim liburan akhir tahun. Langkah ini ditujukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi regional dan mempertahankan pertumbuhan PDB Indonesia di kisaran 5% pada tahun ini. Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal II yang relatif stabil ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan aktivitas bisnis yang tetap kuat, serta dukungan kebijakan fiskal dan moneter. Sementara itu, inflasi diperkirakan akan berada dalam kisaran 1,5% hingga 3,5% untuk tahun 2025–2026, sebagaimana dilaporkan oleh Bloomberg.

Disclaimer ON

Avatar photo

Makpi Support

Articles: 643