Global
Tidak sabar? Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan tarif sebesar 30% terhadap Uni Eropa dan Meksiko yang akan berlaku mulai 1 Agustus. Indeks S&P 500 turun sebesar 0,33% pada hari Jumat, tertekan oleh kekhawatiran atas kebijakan tarif tersebut. Meskipun pejabat The Fed seperti Waller dan Daly memberi sinyal kemungkinan pemangkasan suku bunga tahun ini, pelaku pasar saat ini lebih fokus pada pertemuan FOMC di bulan September atau Oktober. Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga ditutup lebih tinggi dalam sepekan terakhir, naik 6 basis poin menjadi 4,41%. Sementara itu, data inflasi Tiongkok pada bulan Juni mengejutkan dengan kenaikan CPI sebesar 0,1% (YoY), namun indeks harga produsen (PPI) terus merosot menjadi -3,6% (YoY).
Fokus minggu ini
Pasar Asia diperkirakan dibuka dengan sentimen kehati-hatian hari ini seiring eskalasi kebijakan tarif AS terhadap Uni Eropa dan Meksiko. Kalender data ekonomi hari ini meliputi data perdagangan Tiongkok untuk bulan Juni, utang luar negeri Indonesia untuk bulan Mei, dan inflasi India bulan Juni. Dari sisi kebijakan moneter, pejabat ECB Vujcic dan Cipollone dijadwalkan menyampaikan pidato hari ini. Untuk sepekan ke depan, perhatian pasar akan tertuju pada data CPI inti AS yang akan dirilis besok, guna mencari indikasi dampak lanjutan dari kebijakan tarif (dengan proyeksi pasar sebesar 2,9% YoY dan 0,3% MoM). Data penting lainnya termasuk ekspor nonmigas Singapura (NODX) pada hari Rabu, serta laporan Beige Book AS, penjualan ritel Juni, dan indeks harga impor pada hari Jumat. Dari sisi bank sentral, Bank Indonesia dijadwalkan mengumumkan keputusan suku bunga pada hari Rabu, dengan konsensus memperkirakan tidak ada perubahan, sementara OCBC memproyeksikan penurunan 25 bps. Dari sisi kinerja korporasi, musim laporan keuangan AS akan dimulai hari Rabu oleh JPMorgan, Citigroup, dan BlackRock Inc., disusul oleh Netflix pada hari Kamis. Pelaku pasar juga menantikan sinyal kebijakan dari pertemuan pimpinan Partai Komunis Tiongkok, terkait potensi stimulus tambahan guna mendorong pertumbuhan.
Indonesia
Presiden Prabowo Subianto memulai kunjungan kenegaraan perdananya ke Eropa di Brussels, dengan agenda pertemuan bersama pimpinan Uni Eropa dan Raja Belgia, Philippe. Kunjungan ini bertujuan memperkuat kerja sama strategis dengan Uni Eropa sekaligus membuka peluang perluasan hubungan bilateral serta pengembangan kolaborasi baru dengan Belgia. Presiden Prabowo didampingi oleh sejumlah menteri kabinet, termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, serta Menteri Perdagangan Budi Santoso. Setelah dari Brussels, Presiden Prabowo dijadwalkan melanjutkan kunjungan ke Prancis untuk menghadiri peringatan Hari Bastille pada 14 Juli.
Disclaimer ON