Global
Pasar saham AS menguat pada hari Rabu, dengan indeks S&P, Dow, dan Nasdaq masing-masing naik antara 0,5% hingga 0,9% (S&P: 0,6%; Dow: 0,5%; NASDAQ: 0,9%). Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa tarif sebesar 50% akan dikenakan terhadap impor dari Brasil, efektif mulai 1 Agustus, sebagian disebabkan oleh proses hukum yang sedang berlangsung terhadap mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro dan apa yang ia sebut sebagai “hubungan dagang yang tidak adil”. Menurut data dari Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR), AS mengalami surplus perdagangan barang dengan Brasil sebesar USD 7,4 miliar pada tahun 2024, “meningkat 31,9 persen (USD 1,8 miliar) dibandingkan tahun 2023.” Presiden Brasil Luiz da Silva menanggapi bahwa Brasil akan merespons keputusan tersebut dengan “prinsip resiprositas”. Presiden Trump juga mengumumkan bahwa tarif sebesar 50% atas tembaga akan mulai diberlakukan pada 1 Agustus. Pengumuman tarif ini disampaikan setelah pasar saham AS ditutup. Sebelumnya, Trump telah mengirim gelombang kedua surat tarif, dengan tarif untuk masing-masing negara berkisar antara 20% hingga 40%, juga efektif mulai 1 Agustus. Secara khusus di kawasan ASEAN, Filipina dan Brunei dikenai tarif masing-masing sebesar 20% dan 25%, meningkat dari sebelumnya 17% dan 24%.
Pantauan Pasar
Kalender ekonomi hari ini cukup ringan, dengan Bank of Korea (BoK) mempertahankan suku bunga acuannya di 2,50%, sesuai dengan konsensus dan ekspektasi kami. Data yang akan dirilis meliputi klaim pengangguran awal mingguan AS dan klaim lanjutan. Pejabat The Fed, Musalem dan Daly, dijadwalkan akan menyampaikan pidato malam ini. Sementara itu, pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) Cipollone, Escriva, dan Villeroy juga dijadwalkan berbicara hari ini.
Indonesia
Survei penjualan eceran Bank Indonesia memperkirakan bahwa penjualan akan meningkat sebesar 2,0% YoY pada bulan Juni, naik dari 1,9% pada bulan sebelumnya. Peningkatan penjualan diperkirakan terjadi pada bahan bakar, suku cadang & aksesoris, serta pakaian, yang diperkirakan akan lebih dari cukup untuk menutupi penurunan yang diperkirakan pada kategori makanan, minuman & minuman ringan. Hasil survei bulan Juni membawa pertumbuhan penjualan menjadi 1,2% YoY pada kuartal II-2025, turun dari 2,8% pada kuartal I-2025. Survei juga menunjukkan bahwa responden memperkirakan tekanan inflasi yang lebih ringan dalam tiga bulan ke depan (Agustus) sebelum meningkat kembali dalam enam bulan ke depan (November).
Disclaimer ON