Global
Wall Street bervariasi pada hari Rabu (S&P 500: -0,0%, Nasdaq: +0,3%, Dow Jones: -0,3%) seiring meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan minimnya agenda data ekonomi. Penjualan rumah baru di AS pada bulan Mei tercatat di bawah ekspektasi, memperkuat sinyal pelemahan pasar perumahan, setelah data harga rumah yang dirilis pada Selasa juga menunjukkan hasil yang lemah. Beralih ke komoditas, harga minyak mentah stabil, dengan Brent diperdagangkan dalam kisaran USD 67,3 – 68,8 per barel. Fokus pasar kini tertuju pada pertemuan OPEC+ yang dijadwalkan pada 6 Juli, yang akan membahas kebijakan produksi untuk bulan Agustus. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Rusia terbuka untuk mendukung peningkatan produksi jika diperlukan, yang dapat memengaruhi arah harga dalam waktu dekat. Di sisi lain, Presiden Trump menyatakan bahwa perundingan baru antara AS dan Iran dijadwalkan berlangsung pekan depan, meskipun ia mengisyaratkan bahwa kesepakatan nuklir baru mungkin bukan lagi prioritas menyusul serangan terhadap fasilitas pengayaan uranium milik Iran. Sementara itu, para pemimpin NATO telah sepakat untuk meningkatkan anggaran pertahanan hingga 5% dari PDB pada tahun 2035.
Fokus hari ini
Kalender ekonomi Asia hari ini relatif ringan, dengan data produksi industri bulan Mei dari Singapura serta data perdagangan bulan Mei dari Hong Kong yang akan dirilis. Pada malam hari, perhatian pasar akan beralih ke Amerika Serikat, di mana sejumlah data penting akan diumumkan, termasuk estimasi ketiga PDB kuartal I-2025, data awal pesanan barang tahan lama bulan Mei, serta klaim awal dan lanjutan tunjangan pengangguran mingguan. Gubernur Fed – Goolsbee, Barkin, dan Daly — dijadwalkan menyampaikan pernyataan malam ini. Dari Eropa, pejabat Bank of England (BoE) Breeden dan Bailey, serta pejabat ECB Guindos dan Schnabel, juga dijadwalkan memberikan pidato hari ini.
Indonesia
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan meresmikan peletakan batu pertama proyek baterai kendaraan listrik (EV) terintegrasi di Halmahera Timur, Maluku Utara, pada 29 Juni. Proyek ini didukung oleh investasi senilai USD6 miliar dari perusahaan asal Tiongkok, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), dan akan mencakup aktivitas pertambangan, peleburan, pengolahan dengan teknologi high-pressure acid leach (HPAL), serta produksi prekursor dan katoda, sebagaimana dilaporkan oleh Antara.
Disclaimer ON