Global
Moody’s menurunkan peringkat kredit Amerika Serikat dari Aaa menjadi Aa1, dengan alasan kekhawatiran terhadap peningkatan utang dan defisit fiskal. Langkah ini mengikuti tindakan serupa yang sebelumnya dilakukan oleh S&P dan Fitch. Indeks sentimen konsumen University of Michigan juga turun dari 52,2 pada April menjadi 50,8, seiring meningkatnya ekspektasi inflasi hingga 7,3% dalam satu tahun ke depan. Pada hari Jumat, indeks S&P 500 naik 0,7% dan melampaui rata-rata pergerakan 200 harinya, sementara Nasdaq 100 kembali memasuki wilayah bullish. Penguatan ini didorong oleh optimisme investor setelah penangguhan tarif AS–Tiongkok selama 90 hari serta data inflasi yang menggembirakan (CPI April melambat menjadi 2,3% YoY, yang merupakan laju terendah sejak 2021). Presiden AS, Donald Trump, melakukan kunjungan ke kawasan Timur Tengah dan mengumumkan komitmen kesepakatan dagang senilai USD 1 triliun bersama Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman.
Fokus minggu ini
Pasar Asia diperkirakan akan dibuka dengan kecenderungan melemah pada pagi ini. Kalender data ekonomi hari ini mencakup data penjualan ritel, produksi industri, klaim pengangguran, penjualan properti residensial, serta investasi aset tetap Tiongkok untuk April, estimasi pertumbuhan PDB Thailand kuartal I/2025, dan proyeksi ekonomi Musim Semi dari Komisi Eropa. Hari ini juga dijadwalkan pidato dari Bostic, Jefferson, dan Williams dari The Fed, serta Müller dari ECB. Sepanjang pekan ini, perhatian investor akan tertuju pada suku bunga pinjaman acuan 1 dan 5 tahun Tiongkok, data perdagangan Malaysia bulan April dan pesanan ekspor Taiwan (besok), CPI Inggris bulan April (Rabu), PMI manufaktur, jasa, dan komposit serta indeks iklim bisnis IFO Jerman (Kamis), serta CPI Singapura (Jumat). Dari sisi kebijakan moneter, keputusan suku bunga RBA (diperkirakan turun 25 bps menjadi 3,85%) akan diumumkan besok, diikuti oleh keputusan suku bunga BI (diperkirakan turun 25 bps menjadi 5,50%) pada hari Rabu, dan risalah ECB pada hari Kamis.
Indonesia
Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, dijadwalkan mengunjungi Indonesia pada akhir bulan ini untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto, menjelang kunjungan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang direncanakan berlangsung pada 27–29 Mei. Kunjungan tersebut diperkirakan berlangsung sebelum KTT ASEAN–Tiongkok–GCC di Kuala Lumpur pada 26–27 Mei, menandakan intensi Tiongkok untuk mempererat hubungan kawasan tersebut. Sementara itu, Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menyatakan optimisme bahwa Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Uni Eropa (IEU–CEPA) akan segera diselesaikan, dengan proses negosiasi yang menunjukkan kemajuan, sebagaimana dilaporkan oleh Antara.
Disclaimer ON