Daily Wealth Wire – 04 Desember 2024

Amerika Serikat

  • Kenaikan pasar ekuitas AS mulai terbatas, meskipun S&P 500 dan Nasdaq Composite mencatat rekor tertinggi baru. Pasar juga mencerna volatilitas aset Korea Selatan setelah Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer di tengah keretakan yang semakin dalam antara partai yang berkuasa dan oposisi.
  • ⁠Perusahaan e-commerce Coupang Inc turun sebanyak 9.8% dalam perdagangan AS, bersamaan dengan kerugian pada produsen baja Posco Holdings Inc dan KB Financial Group Inc.
  • S&P 500 hanya naik 0.05%, sementara Nasdaq Composite naik 0.40% didukung kenaikan saham Apple ke level tertinggi baru dalam 52 minggu. Sebaliknya, Dow Jones Industrial Average berkinerja buruk, turun 76.47 poin, atau 0.17%, dan Indeks Russell 2000 turun 0.73%. Teknologi, layanan komunikasi, dan barang konsumsi non-primer menjadi sektor yang mendorong ekuitas. Fokus pasar beralih ke laporan ketenagakerjaan hari Jumat sebagai katalis besar berikutnya yang mengindikasikan pergerakan pasar selanjutnya.
  • Data ekonomi menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan mencapai total 7.74 juta, lebih tinggi pada bulan Oktober dibandingkan dengan bulan September. Data tersebut adalah rilisan pertama dari serangkaian rilis data di minggu ini yang dapat mengindikasikan kekuatan pasar tenaga kerja. Indikator paling penting adalah laporan upah periode November di hari Jumat, yang dapat memberikan arahan selanjutnya tentang langkah Federal Reserve pada pertemuan FOMC tanggal 17 dan 18 Desember.
  • Analis mulai terdengar berhati-hati tentang reli pasar, meskipun secara historis Desember dikenal sebagai bulan yang baik untuk ekuitas, namun investor mengevaluasi potensi risiko yang dapat mendorong penurunan saham. Sehingga, tidak dapat diartikan bahwa saham akan terus melonjak pada bulan Desember, terlebih setelah November menjadi bulan terbaik tahun ini untuk pasar ekuitas. Dow naik 7.5%, dan S&P 500 naik 5.7% bulan lalu setelah Donald Trump merebut kembali Gedung Putih dan Partai Republiknya menyapu bersih kedua majelis Kongres.
  • Melonjaknya saham yang terkait dengan Al telah menjadi pendorong utama reli secara keseluruhan di Wall Street dan sering dihubungkan dengan krisis dotcom tahun 2000. Nada hawkish Fed juga akan menjadi risiko penurunan. ⁠Akan sulit menentukan terjadinya periode koreksi pada pasar dan strategi terbaik yang dapat diadopsi investor terhadap risiko tersebut adalah memiliki portofolio yang terdiversifikasi dengan baik.

Eropa

  • Indeks Stoxx 600 Eropa naik 0.37% menjadikan kenaikan terbaik sejak Agustus. Indeks CAC 40 Prancis naik 0.3% karena investor mengabaikan risiko politik. Saham konstruksi dan ritel mengungguli, sementara sektor defensif seperti telekomunikasi, real estat, serta makanan dan minuman menahan kinerja ekuitas.

Asia

  • Kekhawatiran meningkat setelah keputusan mengejutkan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol yang memberlakukan darurat militer untuk pertama kalinya dalam lebih dari 40 tahun, sehingga mengejutkan pasar global. Keputusan tersebut diambil untuk melindungi Korea Selatan dari paham komunis pada perdebatan RUU APBN. Seorang pejabat Bank of Korea dilaporkan mengatakan dewan kebijakan moneter bank akan mengadakan rapat dewan luar biasa sekitar pukul 9 pagi KST. Pemerintah mengatakan akan menyuntikkan likuiditas tanpa batas ke pasar keuangan selama diperlukan dalam upaya untuk menenangkan sentimen.
  • Pada hari Selasa, MSCI Asia Pacific Index naik sebanyak 1.2% karena saham terkait semikonduktor menguat. Indeks acuan di Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan naik setelah AS mengumumkan langkah-langkah untuk membatasi akses China ke teknologi penting tetapi tidak memenuhi proposal sebelumnya. Ekuitas China berfluktuasi karena yuan jatuh ke level terendah satu tahun terhadap Dolar AS akibat kekhawatiran tentang ekonomi yang lemah.

Indonesia

  • Bursa saham Indonesia IHSG berhasil membukukan kenaikan signifikan pada penutupan perdagangan hari Selasa kemarin, dengan kenaikan sebesar 2.11% dan berada pada level 7,196.01. Kenaikan bursa didorong oleh aksi bargain hunting yang dilakukan oleh para pelaku pasar, memanfaakan pelemahan yang terjadi pada perdagangan sebelumnya. Sementara untuk volume perdagangan berada pada kisaran level Rp 12,44 triliun pada penutupan perdagangan hari Selasa kemarin dengan saham sektor teknologi dan saham sektor finansial membukukan kenaikan tertinggi masing-masing sebesar 3.18% dan 1.55%.

Market

IHSG (IDR): 7,196.01 (+2.11%)
Dow Jones: 44,705.53 (-0.17%)
Dow Jones Islamic: 7,268.45 (+0.46%)
FTSE Sharia APAC ex-Japan: 3,786.46 (+1.10%)
Oil: USD 69.97 (+0.04%)
Gold: USD 2,662.23 (-0.22%)
Yield 10Y US Treasury: 4.228% (+0.09%)
Yield 10Y Indonesia Govt Bond: 6.897% (+0.01%)
USDIDR: 15,946 (+0.25%)

Investment Strategy

  • Secara teknis IHSG diperkirakan akan berpotensi kembali menguat namun cukup terbatas pada perdagangan hari ini seiring dengan potensi aksi bargain hunting yang kembali akan dilakukan oleh para pelaku pasar. Selain itu, pelaku pasar juga masih akan mencermati rilisan data cadangan devisa Indonesia pada akhir pekan ini. Melakukan akumulasi secara bertahap tetap disarankan apabila terjadi koreksi mengingat prospek perekonomian Indonesia ke depannya yang masih positif.
  • Dengan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun berada pada level 6.897% saat ini, akumulasi reksa dana pendapatan tetap dengan durasi pendek – menengah akan lebih baik dilakukan untuk mengantisipasi volatilitas pasar kedepannya.

DISCLAIMER ON

Avatar photo

Makpi Support

Articles: 431