Top Three Things – 22 November 2024

Global

Pasar ekuitas AS, imbal hasil UST dan indeks DXY meningkat pada hari Kamis di tengah data ekonomi yang beragam, pernyataan Fed, dan masih berlanjutnya pencarian Menteri Keuangan AS. Dari segi data, klaim pengangguran awal turun menjadi 213 ribu dari 219 ribu pada minggu sebelumnya, namun klaim lanjutan lebih tinggi. Penjualan rumah baru naik menjadi 3,96 juta di bulan Oktober dari 3,83 juta di bulan September. Menurut National Association of Realtors, “pelemahan terburuk di sisi penjualan rumah bisa saja berakhir, seiring dengan meningkatnya persediaan yang akan menyebabkan lebih banyak transaksi”. Hal tersebut merupakan suatu tanda bahwa perekonomian AS sedang mengalami soft-landing. Terkait dengan pidato Fed, Austan Goolsbee mengatakan dia melihat suku bunga “sedikit lebih rendah” pada tahun 2025. Terakhir, Menteri Keuangan belum dipilih meskipun beberapa laporan menunjukkan bahwa persaingan telah menyempit menjadi dua kandidat yakni Marc Rowan (eksekutif private equity) dan Kevin Warsh (mantan dewan Federal Reserve). Selain itu, Bitcoin naik ke level tertinggi baru dan Rusia mengatakan telah meluncurkan rudal balistik ke Ukraina.

Fokus hari ini

Pagi ini, inflasi Jepang bulan Oktober dan perkiraan akhir pertumbuhan PDB Singapura pada 3Q24 dirilis. Untuk Jepang, inflasi bulan Oktober di Jepang turun menjadi 2,3% YoY (September: 2,5%). Inflasi inti turun menjadi 2,3% (September: 2,4%). Rilis data lainnya hari ini termasuk IHK bulan Oktober di Malaysia, tingkat pengangguran bulan Oktober di Taiwan, penjualan ritel bulan Oktober di Inggris, laporan PDB 3Q24 Jerman, PMI awal bulan November dari Zona Eropa, Jepang, India, Inggris, dan Amerika Serikat, serta sentimen konsumen dari Universitas Michigan. Selain itu, Lagarde, Guindos, Nagel, Villeroy dan Schnabel dari ECB akan berbicara di berbagai forum hari ini.

Defisit transaksi berjalan membaik

Grup kami telah mengubah perkiraan siklus pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI). Grup kami kini memperkirakan siklus pemangkasan suku bunga BI sebesar 50 bps dari 100 bps sebelumnya. Defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) menyempit menjadi USD2,2 miliar (0,6% PDB) pada 3Q24 dari USD3,2 miliar (1% PDB) pada 2Q24, didorong oleh menyempitnya defisit pada neraca pendapatan sekunder dan primer sebagai dampak musiman dari berbagai faktor seperti ibadah haji dan repatriasi dividen. Dengan melebarnya CAD menjadi 0,8% PDB pada 1Q-3Q24, grup kami mengantisipasi CAD setahun penuh pada 2024 akan melebar menjadi 0,6% dari 0,4% pada perkiraan sebelumnya. Sementara itu, surplus transaksi finansial melebar menjadi USD6,6 miliar pada 3Q24 dari USD3,0 miliar pada 2Q24 karena peningkatan aliran masuk langsung bersih dan portofolio. Secara khusus, arus masuk FDI bersih meningkat menjadi USD5,2 miliar dari USD2,1 miliar pada 2Q24.

Disclaimer ON

Avatar photo
Makpi Support
Articles: 392