Top Three Things – 11 November 2024

Global

Pada hari Jumat, stimulus tambahan di Tiongkok diumumkan seperti paket 5-tahun dengan total CNY 12 triliun yang bertujuan untuk membantu mengatasi utang pemerintah daerah. Selain itu, indeks saham S&P500 menguat sebesar 0,38% pada hari Jumat, sedangkan imbal hasil obligasi UST 10-tahun turun 2bps menjadi 4,30%. Sementara itu, Bitcoin mencapai level USD81,000 untuk pertama kalinya. Pada akhir pekan, forum perdagangan tahunan Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) diadakan di Lima, sementara konferensi iklim COP29 PBB dimulai hari ini di Azerbaijan. Pertemuan tersebut dibayang-bayangi antisipasi potensi perubahan kebijakan yang akan terjadi pada pemerintahan Trump mendatang. Kashkari dari Fed berpendapat bahwa “kita perlu menyelesaikan pekerjaan ini” dan “pemangkasan suku bunga mungkin akan terjadi” pada bulan Desember, namun mengatakan bahwa “Fed akan menunggu untuk melihat apa yang akan dilakukan pemerintahan baru” dan menganalisa dampaknya terhadap perekonomian. Secara terpisah, pihak oposisi di Jerman juga menuntut mosi tidak percaya setelah koalisi yang berkuasa gagal pada minggu lalu.

Fokus minggu ini

Pasar Asia kemungkinan akan diperdagangkan dengan nada beragam hari ini, di tengah pemilu AS yang telah berakhir dan kekhawatiran terkait dengan potensi tarif. Kalender data ekonomi hari ini relatif sepi dan terdiri dari kepercayaan konsumen Indonesia dan survei Eco Watchers Jepang. Sepanjang pekan ini, pasar akan memperhatikan data inflasi dari India dan Jerman besok, serta inflasi AS bulan Oktober (konsensus: 0,3% MoM) pada hari Rabu. Untuk hari Kamis, pertumbuhan PDB 3Q-24 Zona Eropa dan inflasi sisi produsen AS serta klaim pengangguran awal akan dirilis. Sementara itu, pasar akan berfokus pada data pertumbuhan PDB 3Q-24 Inggris, Malaysia, Hong Kong, dan Jepang pada hari Jumat, serta indeks penjualan ritel di AS dan berbagai data di Tiongkok (penjualan ritel, pinjaman, harga rumah baru, produksi industri, FDI, agregat moneter). Tidak ada keputusan kebijakan moneter dari bank sentral pada minggu ini, namun pasar akan mencermati survei opini pejabat pinjaman senior AS pada hari Rabu dan risalah ECB yang akan dirilis pada hari Kamis. Dari sisi pendapatan perusahaan, AstraZeneca dan Home Depot akan dirilis pada hari Selasa, Tencent pada hari Rabu, Disney dan JD.com pada hari Kamis, dan Alibaba pada hari Jumat. Sri Lanka juga akan mengadakan pemilihan parlemen pada hari Kamis. Powell dari Fed, Lagarde dari ECB, Bailey dari BOE dan Bullock dari RBA juga akan berbicara pada hari Kamis.

Defisit lebih besar di bulan Oktober

Defisit anggaran melebar menjadi 1,3% dari PDB (IDR309 trn) pada bulan Oktober dari defisit 0,7% (IDR153,7trn) pada bulan September 2024. Pada bulan Oktober 2024, total pendapatan meningkat sebesar 0,3% YoY, mencapai Rp2.247,5 trn, atau sebesar 80,2% dari jumlah yang ditargetkan. Sementara itu, belanja pemerintah meningkat 14,1% YoY menjadi Rp2.556,7 triliun, atau sebesar 76,9% dari target. Pemerintah memperkirakan defisit anggaran sebesar 2,7% PDB pada tahun 2024 dan defisit 2,5% pada tahun 2025.

Disclaimer ON

Avatar photo
Makpi Support
Articles: 392