Global
Pasar ekuitas AS menguat pada hari Kamis. Indeks saham S&P dan Nasdaq masing-masing meningkat sebesar 0,7% dan 1,5%, namun indeks Dow ditutup datar. Sementara itu, indeks DXY dan imbal hasil UST melemah. Keputusan Fed menjadi fokus utama kemarin. FOMC dengan suara bulat memutuskan untuk menurunkan suku bunga sebesar 25 bps menuju level 4,50 – 4,75%. Dalam siaran persnya, Fed mencatat bahwa “indikator terkini menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi terus berkembang dengan solid. Sejak awal tahun ini, kondisi pasar tenaga kerja secara umum telah mereda, dan tingkat pengangguran telah meningkat namun tetap rendah. Inflasi telah mengalami kemajuan menuju target 2% namun masih relatif tinggi”. Di wilayah Altantic, Bank of England (BoE) memangkas suku bunga kebijakannya sebesar 25bp menjadi 4,75%, sejalan dengan ekspektasi pasar. MPC memberikan suara 8-1 untuk mendukung pemangkasan tersebut. Hanya satu anggota yang memilih untuk mempertahankan suku bunga kebijakan pada 5,00%. BoE mengatakan “kemajuan yang berkelanjutan dalam proses disinflasi” sebagai salah satu alasan pemangkasan suku bunga, namun tetap memperingatkan untuk berhati-hati. Gubernur BoE Andrew Bailey menegaskan kembali pentingnya kehati-hatian dan pendekatan bertahap dalam merumuskan kebijakan moneter. Di tempat lain, ada juga keputusan suku bunga dari Norges Bank yang mempertahankan suku bunga kebijakannya pada level 4,50%, sementara Sveriges Riksbank memangkas suku bunga kebijakannya sebesar 50bp menjadi 2,75%. Dari segi data, klaim pengangguran awal AS naik lebih tinggi sebesar 1,4% menjadi 221 ribu (pekan yang berakhir 2 November). Demikian pula, klaim lanjutan AS naik 2,1% menjadi 1,9 juta (pekan yang berakhir 26 Oktober).
Fokus hari ini
Fokus akan tertuju kepada pertemuan Kongres Rakyat Nasional Tiongkok, di mana rincian langkah-langkah stimulus fiskal diperkirakan akan diumumkan. Selain itu, pasar juga akan memperhatikan produksi industri Malaysia bulan September, data perdagangan Taiwan bulan Oktober, dan tingkat pengangguran di Kanada. AS juga akan merilis sentimen konsumen November dari Universitas Michigan malam ini. Di sisi bank sentral, Breeden dan Pill dari BoE diperkirakan akan memberi pidato hari ini, sementara Panetta dan Vujcic dari ECB juga akan berbicara hari ini.
Meningkatkan produksi CPO
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan keyakinannya dalam meningkatkan produksi minyak sawit Indonesia untuk memenuhi peningkatan permintaan energi. Saat ini, terdapat juga rencana memperluas campuran biodiesel menjadi 40% minyak kelapa sawit (B40) pada tahun 2025, naik dari B35 saat ini. Menteri Hartarto menambahkan, kebijakan biodiesel Indonesia terutama ditujukan untuk mengurangi ketergantungan impor bahan bakar fosil, mendorong ketahanan energi, dan mendukung industri kelapa sawit. Dalam jangka menengah, Direktur Bioenergi Kementerian Energi dan Mineral mengungkapkan rencana untuk meningkatkan mandat pencampuran menjadi B50 pada tahun 2028. Selain itu, posisi cadangan devisa meningkat menjadi USD151,2 miliar pada akhir Oktober dari USD149,9 miliar pada bulan September. Posisi tersebut setara dengan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Disclaimer ON