Top Three Things – 3 Oktober 2024
Global
Pasar saham AS ditutup datar pada hari Rabu (S&P: +0,01%; NASDAQ: +0,08%; Dow: +0,09%), sementara indeks DXY ditutup lebih tinggi. Imbal hasil UST naik pada awal sesi perdagangan AS namun ditutup lebih rendah. Dari segi data, ADP bulan September lebih tinggi dari perkiraan sebesar 143 ribu dari 103 ribu di bulan Agustus (konsensus Bloomberg: 125 ribu). Awal pekan ini, lowongan pekerjaan JOLTS AS naik pada bulan Agustus ke level tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Laporan non-farm payroll (NFP) akan diawasi dengan ketat pada hari Jumat mendatang. Presiden Fed Richmond Tom Barkin mencatat bahwa “masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk melawan inflasi”. Selain itu, ia mencatat bahwa upah dapat dipengaruhi oleh “tindakan serikat pekerja baru-baru ini”. Di pasar berjangka, Fed Fund Futures memperkirakan penurunan suku bunga secara kumulatif sebesar 70 bps di tahun ini. Di sisi politik, beberapa jajak pendapat menunjukkan bahwa Vance sedikit leih unggul dari Walz. Di tempat lain, ketegangan di Timur Tengah terus meningkat seiring dengan pasar yang menunggu tanggapan Israel terhadap serangan rudal terbaru dari Iran. G7 mengadakan pertemuan darurat untuk mempertimbangkan penerapan sanksi lebih lanjut terhadap Iran. Harga Brent dan WTI naik pada tanggal 1 Oktober.
Fokus hari ini
Data ekonomi untuk hari ini terdiri dari data perdagangan Jepang bulan Agustus, cetak akhir PMI jasa Perancis, Jerman, dan Italia, serta penjualan ritel Hong Kong bulan Agustus. Di AS, pasar akan mencermati data pesanan pabrik bulan Agustus, jasa ISM bulan September, dan data pekerjaan mingguan. Selain itu, Noguchi dari BoJ, serta Schmid dan Kashkari dari Fed akan berbicara hari ini.
Masih dalam kajian
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menyatakan pembatasan penjualan BBM bersubsidi tidak akan berlaku pada Oktober karena rencana tersebut masih dalam tahap kajian. Menteri Lahadalia menyoroti pentingnya untuk menyempurnakan kriteria kelayakan untuk mencegah penyalahgunaan dan memastikan bahwa hanya mereka yang membutuhkan yang akan mendapatkan manfaat dari subsidi bahan bakar. Meskipun pembatasan penjualan Pertalite dan Solar awalnya ditetapkan mulai bulan ini, pemerintah masih menyusun peraturan yang diperlukan dan meninjau kerangka hukum untuk mengelola distribusi subsidi dengan baik.
Disclaimer ON