Top Three Things – 15 Juli 2025

Global

Pasar global mengawali minggu ini dengan pijakan yang relatif kuat, meskipun sempat diguncang oleh ancaman tarif terbaru dari Presiden Trump terhadap Uni Eropa dan Meksiko. Indeks saham dunia menguat meskipun terdapat pelemahan di pasar Eropa dan Asia, sementara Nasdaq dan Bitcoin mencetak rekor tertinggi baru. Imbal hasil obligasi pemerintah AS (US Treasuries) menurun dan nilai dolar AS menguat menjelang rilis laporan CPI bulan Juni. Obligasi global mendapat tekanan jual, terutama pada tenor panjang, di tengah kekhawatiran terhadap prospek fiskal dan janji peningkatan belanja pertahanan. Dari sisi geopolitik, sejumlah sumber menyebutkan bahwa Presiden Trump akan mengumumkan rencana baru untuk mempersenjatai Ukraina. Ia juga mengancam akan memberlakukan tarif sekunder atau sanksi tambahan jika Rusia gagal mencapai kesepakatan damai dengan Ukraina sebelum awal September. Gubernur Bank of England, Andrew Bailey, mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan suku bunga yang lebih besar jika pasar tenaga kerja memburuk lebih dari perkiraan. Dari sisi data ekonomi, Indeks Industri Tersier Jepang naik 0,6% secara bulanan (MoM), melampaui perkiraan 0,1%, sementara pesanan mesin inti turun 0,6% MoM (lebih baik dari perkiraan -1,5%). Ekspor dan impor Tiongkok pada Juni tumbuh melebihi ekspektasi, masing-masing sebesar 5,8% YoY dan 1,1% YoY (vs estimasi 5,0% dan 0,3%), setelah tercapainya gencatan dagang. Namun, prospek perdagangan jangka pendek masih dibayangi oleh upaya administrasi Trump untuk menekan praktik transhipment ekspor Tiongkok ke AS. Sementara itu, ekspansi kredit di Tiongkok juga melebihi ekspektasi pasar, dengan total pembiayaan agregat naik sebesar RMB4,2 triliun pada Juni, didorong oleh peningkatan penjualan obligasi dan pemangkasan suku bunga. Agregat M1 dan M2 masing-masing tumbuh sebesar 4,6% YoY dan 8,3% YoY, meningkat dari 2,3% dan 7,9% pada bulan sebelumnya.

Fokus hari ini

Perhatian investor hari ini akan tertuju pada data ekonomi dari Tiongkok dan rilis CPI terbaru dari AS, yang kemungkinan besar akan menentukan arah pasar dalam jangka pendek. Kalender ekonomi kawasan Asia-Pasifik hari ini mencakup indeks kepercayaan konsumen Westpac Australia bulan Juli (93,1), tingkat pengangguran dan neraca perdagangan India bulan Juni, serta PDB kuartal II dan sejumlah data ekonomi bulan Juni dari Tiongkok. Sementara itu, pelaku pasar juga akan menantikan data produksi industri Zona Euro bulan Mei, hasil survei ZEW Jerman bulan Juli, serta data CPI dari AS dan Kanada untuk bulan Juni.

Indonesia

Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa Indonesia dan Uni Eropa akan menandatangani Indonesia-European Union Comprehensive Strategic Partnership Agreement (IEU-CEPA) pada bulan September, dengan target ratifikasi segera setelah penandatanganan. Ia menyatakan bahwa kesepakatan ini berpotensi menggandakan nilai perdagangan bilateral menjadi USD60 miliar, sekaligus membuka akses pasar untuk populasi gabungan sekitar 700 juta jiwa. Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menyambut perjanjian ini sebagai terobosan besar setelah satu dekade perundingan, dan menggambarkannya sebagai perjanjian perdagangan bebas yang komprehensif. Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, juga menyatakan hal senada, menyebut IEU-CEPA sebagai fondasi penting bagi kerja sama strategis bilateral yang lebih mendalam.

Disclaimer ON

Avatar photo

Makpi Support

Articles: 614