Top Three Things – 26 Mei 2025

Global.

Kekhawatiran fiskal Amerika Serikat, ketegangan perdagangan yang kembali meningkat, serta pengajuan rancangan undang-undang mendorong indeks S&P 500 turun sebesar 0,67% pada hari Jumat, mencatatkan kinerja mingguan terburuk dalam tujuh minggu terakhir. Trump mengancam akan memberlakukan tarif sebesar 50% terhadap impor dari Uni Eropa serta tarif 25% terhadap iPhone yang diproduksi di luar negeri, sehingga meningkatkan kekhawatiran pasar terhadap potensi perang dagang global. Meski demikian, ia kemudian menyepakati perpanjangan tenggat waktu untuk Uni Eropa hingga 9 Juli. Di pasar obligasi, imbal hasil UST tenor 10-tahun tetap tinggi di level 4,51%, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap defisit fiskal yang terus membesar. Senat tengah merancang revisi terhadap paket kebijakan Trump yang mencakup kenaikan batas utang nasional. Menteri Keuangan Bessent memperingatkan bahwa batas pinjaman kemungkinan akan tercapai bulan ini apabila tidak segera dinaikkan atau ditangguhkan kembali. Nilai tukar dolar AS melemah ke posisi terendah sejak tahun 2024, sementara harga emas melonjak tajam.

Fokus minggu ini.

Pasar Asia diperkirakan akan dibuka dengan nada hati-hati pagi ini, seiring dengan libur Hari Peringatan (Memorial Day) di Amerika Serikat. Kalender data ekonomi hari ini mencakup neraca perdagangan bulan April dari Thailand dan Hong Kong, serta data produksi industri dari Singapura. Presiden ECB Christine Lagarde dan Gubernur Bundesbank Joachim Nagel juga dijadwalkan menyampaikan pidato hari ini. Untuk sepekan ke depan, data penting yang perlu dicermati meliputi: laba industri Tiongkok, indeks kepercayaan konsumen Zona Euro, serta data pesanan barang tahan lama dan survei kepercayaan konsumen Conference Board dari AS pada hari Selasa; pertumbuhan PDB Taiwan kuartal I 2025 dan risalah rapat FOMC pada hari Rabu; revisi data PDB AS kuartal I 2025, inflasi inti PCE, penjualan rumah, serta klaim pengangguran awal pada hari Kamis; inflasi IHK Jerman bulan Mei, pertumbuhan PDB India kuartal I 2025, pengeluaran pribadi AS bulan April, serta indeks harga PCE pada hari Jumat; dan indeks manufaktur serta nonmanufaktur resmi Tiongkok pada hari Sabtu. Dari sisi kebijakan moneter, bank sentral Selandia Baru (RBNZ) dan Korea Selatan (BOK) diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuannya masing-masing sebesar 25 basis poin menjadi 3,25% dan 2,50% pada hari Rabu dan Kamis. Sementara itu, Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur ke-20 yang diselenggarakan di Kuala Lumpur pada 26–27 Mei akan menjadi fokus utama dalam pembahasan kerja sama ekonomi kawasan.

Indonesia.

Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang menegaskan kembali komitmen untuk memperkuat hubungan bilateral selama kunjungan Li selama tiga hari di Jakarta (24–26 Mei), yang menandai fase baru dalam kerja sama strategis Indonesia–Tiongkok. Kedua pemimpin menyaksikan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman (MoU) yang mencakup sektor perbankan, perdagangan, pariwisata, pertanian, kesehatan, dan pengobatan tradisional, guna mendorong kolaborasi ekonomi dan sektoral. Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa pemerintah berencana memberikan diskon untuk tiket kereta api, pesawat, kapal feri, serta pengurangan tarif tol pada bulan Juni dan Juli. Pemerintah juga berencana memotong tagihan listrik sebesar 50% bagi 79,3 juta rumah tangga, meningkatkan alokasi bantuan pangan pokok bagi 18,3 juta keluarga, serta memberikan tambahan penghasilan bagi pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta per bulan.

Disclaimer ON

Avatar photo

Makpi Support

Articles: 564