Top Three Things – 7 Januari 2025

Global

Prospek risiko meningkat setelah adanya laporan yang mengatakan bahwa rencana tarif Presiden AS terpilih, Trump, berpotensi difokuskan pada “critical impor”. Hal ini pun kemudian dibantah oleh Trump. Indeks saham utama AS ditutup bervariasi pada hari Senin (S&P: +0,6%; NASDAQ: +1,2%; Dow: -0,1%). Imbal hasil UST jangka panjang naik setelah lelang obligasi 3-tahun lemah. USD pun ditutup lebih rendah terhadap semua mata uang utama kecuali JPY. Gubernur Fed, Lisa Cook, berkomentar bahwa Fed dapat bersikap hati-hati mengingat ekonomi yang masih tangguh dan inflasi yang berada pada level yang lebih tinggi dari perkiraan. Di Kanada, Perdana Menteri Kanada, Trudeau, mengumumkan pengunduran dirinya. Terkait dengan data makroekonomi, pesanan pabrik AS turun 0,4% MoM pada November, lebih rendah dari ekspektasi pasar. Pembacaan akhir PMI jasa zona Eropa pada bulan Desember direvisi naik menjadi 51,6, sementara PMI untuk Prancis, Jerman, dan Spanyol juga direvisi naik. CPI Jerman kembali naik menjadi 2,9% YoY, di atas konsensus pasar yang sebesar 2,6%.

Fokus hari ini

Kalender ekonomi Asia pada hari Selasa cukup ringan, dengan rilis monetary base (-1,0% YoY) di Jepang, izin pembangunan di Australia (-3,6% MoM), serta CPI bulan Desember di Filipina dan Taiwan. Kemudian hari ini, pasar akan memperhatikan CPI zona Eropa bulan Desember dan data pasar tenaga kerja November, serta indeks ISM jasa AS Desember dan data JOLTS untuk bulan November.

Program dimulai

Pemerintah telah meluncurkan janji kampanye unggulan Presiden Prabowo Subianto untuk menyediakan makanan bergizi gratis (MBG) kepada lebih dari seperempat populasi, dimulai dengan sekitar 570 ribu jiwa pada hari Senin (6 Januari 2025). Makanan berupa nasi dan ayam goreng disediakan untuk anak-anak sekolah dan ibu hamil di 26 provinsi. Program ini dialokasikan anggaran sebesar IDR 71 triliun pada tahun pertama dan bertujuan untuk menyediakan makanan bagi 15 juta orang. Inisiatif ini, yang dirancang untuk mengatasi masalah kekurangan gizi pada anak-anak dan mendorong pertumbuhan ekonomi, berencana untuk melayani lebih dari 82 juta orang pada tahun 2029. Meskipun demikian, ada kekhawatiran terkait dengan perkiraan dana sebesar USD 28 miliar selama 5-tahun ke depan.

Disclaimer ON

Avatar photo

Makpi Support

Articles: 431