Top Three Things – 16 Desember 2024

Global

Harapan terhadap stimulus kebijakan Tiongkok kembali meningkat setelah para regulator berjanji untuk mendukung pasar properti dan ekuitas pada akhir pekan lalu. Hal ini menyusul melambatnya pertumbuhan kredit Tiongkok pada bulan November dan Konferensi Kerja Ekonomi Pusat tahunan yang mengecewakan ekspektasi pasar. Indeks S&P500 ditutup turun sedikit sebesar 0,16%, sementara imbal hasil UST tenor 10-tahun meningkat sebesar 7 bps menjadi 4,397% yang sekaligus merupakan kenaikan imbal hasil terbesar sejak Oktober 2023. Hal tersebut didorong oleh kekhawatiran terhadap inflasi. Di Eropa, Kazaks dari ECB berpendapat bahwa meskipun bank sentral menurunkan suku bunga, level suku bunga tidak seharusnya berada pada tingkat yang dapat menstimulasi ekspansi ekonomi. Di Asia, pemberhentian Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol terjadi pada pekan lalu dan pemimpin oposisi Lee Jae Myung berpotensi menjadi calon Presiden.

Fokus minggu ini

Pasar Asia diperkirakan akan dibuka dengan hati-hati sambil menunggu dimulainya rilis data Tiongkok seperti produksi industri, penjualan ritel, harga rumah, investasi aset tetap, dan tingkat pengangguran hari ini. Selain itu, data perdagangan Indonesia dan India, serta sejumlah PMI dari Eropa, AS, Inggris, dan Asia juga akan dirilis. Beberapa pejabat ECB pun, seperti Lagarde, Simkus, Guindos, Wunsch, dan Escriva, juga dijadwalkan berbicara hari ini. Hal utama yang menjadi fokus pasar pada minggu ini adalah pertemuan FOMC terakhir tahun ini pada hari Kamis, di mana pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps sudah diantisipasi. Namun, perhatian pasar akan tertuju kepada komentar Ketua Fed Powell (apakah ada perubahan dari pernyataan “kebergantungan data” menjelang tarif yang berpotensi diterapkan oleh Presiden terpilih Trump), nada dalam pernyataan FOMC (apakah penundaan pemangkasan suku bunga segera terjadi akibat melambatnya proses disinflasi), dan proyeksi suku bunga (apakah ada perubahan dari empat kali pemangkasan suku bunga yang diperkirakan untuk 2025 seperti yang terlihat pada proyeksi bulan September). Selain itu, terdapat juga keputusan kebijakan moneter BoJ dan BoE pada hari Kamis, di mana kedua bank sentral tersebut diperkirakan akan tetap mempertahankan kebijakan suku bunganya. Narasi dan retorika dari BoJ akhir-akhir ini mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga, sementara BoE diperkirakan akan mempertahankan suku bunga. Sementara itu, di Asia, BI, BSP, CBC, dan BoT juga akan mengumumkan keputusan moneternya, namun hanya BSP yang diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps. Secara terpisah, perdana menteri baru Prancis, Bayrou, akan membentuk kabinet baru. Data penting lainnya yang perlu diperhatikan minggu ini termasuk penjualan ritel AS dan survei IFO Jerman pada hari Selasa, CPI Inggris, indeks harga PCE inti AS, dan LPR Tiongkok pada hari Jumat.

Menunggu detailnya

Pemerintah diperkirakan akan mengumumkan paket kebijakan ekonomi minggu ini, termasuk keputusan mengenai tarif pajak pertambahan nilai (PPN), sebagaimana dilaporkan oleh Reuters. Secara khusus, pemerintah berencana untuk menaikkan tarif PPN menjadi 12% dari 11% yang berlaku saat ini pada Januari 2025, yang diperkirakan hanya akan diterapkan pada barang-barang mewah. Selain itu, pemerintah juga diperkirakan akan memperkenalkan stimulus fiskal untuk industri padat karya dan memberikan bantuan kepada rumah tangga berpendapatan rendah untuk pembayaran tagihan listrik.

Disclaimer ON

Avatar photo

Makpi Support

Articles: 431