Top Three Things – 6 Desember 2024

Global

Indeks ekuitas AS (S&P 500: -0,2%, Nasdaq: -0,2%, dan Dow: -0,6%) mengalami pelemahan semalam, setelah rilisnya beberapa data ekonomi. Sementara itu, Bitcoin tercatat terakhir pada USD97 ribu setelah sebelumnya menyentuh angka USD100 ribu untuk pertama kalinya pada Kamis (5/12). Penguatan tersebut didukung oleh Donald Trump yang mengangkat Paul Atkins (seorang pendukung kripto) untuk memimpin Komisi Sekuritas dan Bursa. Di sisi data, klaim pengangguran awal tercatat sebanyak 224 ribu untuk minggu yang berakhir pada 30 November, sedikit lebih tinggi dari perkiraan sebesar 215 ribu. Sementara itu, klaim lanjutan turun menjadi 1,871 juta untuk minggu yang berakhir pada 23 November, turun dari 1,896 juta pada minggu sebelumnya. Fokus pasar akan tertuju pada data nonfarm payrolls (NFP) untuk bulan November, yang akan dirilis malam ini pukul 21:30 waktu Singapura (SGT). Ekspektasi pasar adalah NFP untuk naik sebesar 205 ribu pada bulan November, jauh lebih tinggi dari 12 ribu di bulan Oktober. Sementara itu, tingkat pengangguran diperkirakan tetap pada level 4,1%.

Fokus hari ini

Pagi ini, penghasilan tunai pekerja di Jepang meningkat sebesar 2,6% YoY pada bulan Oktober, sementara penghasilan tunai riil naik menjadi 0% dari sebelumnya -0,4% pada bulan September. Kalender data Asia hari ini relatif ringan, dengan data tingkat pengangguran Oktober dari Filipina, inflasi November Vietnam, serta data perdagangan, produksi industri, penjualan ritel dan cadangan devisa di sebagian kawasan tersebut. Di Eropa, kita akan mendapatkan data produksi industri Jerman untuk bulan Oktober dan pembacaan final GDP Zona Euro untuk 3Q24. Fokus pasar akan sepenuhnya tertuju pada AS malam ini, dengan rilis NFP bulan November, tingkat pengangguran, dan pendapatan rata-rata per jam. Rilis ini juga akan disertai dengan data sentimen konsumen Universitas Michigan untuk bulan Desember dan perubahan lapangan kerja di Kanada untuk bulan November. Di sisi bank sentral, Reserve Bank of India (RBI) akan mengadakan pertemuan hari ini, di mana grup kami memperkirakan RBI akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps dari 6,50% menjadi 6,25% setelah data PDB 3Q24 yang buruk. Pembicara bank sentral hari ini berasal dari Federal Reserve, dengan Bowman dan Goolsbee dijadwalkan untuk menyampaikan pidato.

Rencana kenaikan PPN selektif

Setelah melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto, Ketua Komisi Keuangan DPR, Mukhamad Misbakhun, mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyatakan niatnya untuk melanjutkan rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% pada tahun 2025, dari tarif saat ini sebesar 11%. Namun, kenaikan PPN hanya akan diberlakukan pada barang-barang tertentu, terutama pada barang mewah dan impor. Pelaksanaan kebijakan ini akan bergantung pada draf peraturan yang akan dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan.

Disclaimer ON

Avatar photo

Makpi Support

Articles: 431