Top Three Things – 4 November 2024

Global

Di tengah persaingan ketat Harris dan Trump, data nonfarm payroll (NFP) AS pada hari Jumat secara mengejutkan turun menjadi 12 ribu, jauh di bawah konsensus pasar sebesar 100 ribu. Faktor-faktor seperti Badai Helene dan Milton, serta pemogokan besar-besaran di Boeing turut berkontribusi pada data NFP yang mengecewakan ekspektasi pasar. Meskipun demikian, tingkat pengangguran tidak berubah pada level 4,1%. Data payroll swasta turun 28 ribu di bulan Oktober dari 223 ribu pada bulan September, sementara rata-rata pendapatan per jam meningkat menjadi 4,0% YoY (0,4% MoM) dan tingkat partisipasi angkatan kerja turun sedikit menjadi 62,6%. Data terbaru ini sepertinya tidak akan membuat Fed melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 50 bps pada FOMC minggu ini. Di pasar ekuitas, S&P500 naik 0,41% pada hari Jumat, didukung oleh Intel dan Amazon, sementara imbal hasil obligasi UST tenor 10-tahun naik sebesar 10 bps menjadi 4,38% pasca NFP. Pasar kini juga khawatir akan meningkatnya defisit anggaran.

Fokus minggu ini

Pasar Asia berpotensi diperdagangkan dengan nada hati-hati pagi ini, sambil menunggu hasil pemilu presiden AS dan FOMC. Kalender data ekonomi hari ini terdiri dari kepercayaan investor Sentix Zona Eropa, serta pesanan pabrik dan pesanan barang tahan lama di AS untuk periode bulan September. Nagel dan Holzmann dari ECB juga dijadwalkan untuk berbicara hari ini. Sepanjang pekan ini, pasar akan mencermati hasil pemilu AS, pertumbuhan PDB Indonesia untuk 3Q-24, PMI ISM jasa AS dan penjualan ritel bulan September di Singapura besok. Pada hari Rabu, pasar akan berfokus pada data inflasi Thailand, Taiwan dan Vietnam, serta PMI jasa dan komposit untuk AS, Zona Eropa, Inggris, dan India. Selain itu, pertumbuhan PDB Filipina 3Q-24 dan data perdagangan Tiongkok akan dirilis pada hari Kamis, sementara produksi industri Malaysia, perdagangan Taiwan, dan indeks sentimen Universitas Michigan AS akan dirilis pada hari Jumat. Dari sisi bank sentral, pasar akan mencermati keputusan kebijakan RBA (berpotensi tetap pada level 4,35%) besok, keputusan moneter BNM (diantisipasi tetap pada level 3%) pada hari Rabu, keputusan kebijakan BoE (berpotensi akan memangkas 25bps menjadi 4,75 %) pada hari Kamis, dan FOMC (diperkirakan akan memangkas 25bps menjadi 4,5-4,75%) pada hari Jumat.

Inflasi turun

Inflasi umum turun menjadi 1,7% YoY di bulan Oktober dari 1,8% di bulan September, sesuai dengan ekspektasi pasar. Sementara itu, tingkat inflasi inti naik ke level tertinggi dalam 15 bulan terakhir sebesar 2,2% dari 2,1% di bulan September. Mengkaji lebih dalam, menurunnya inflasi sebagian besar disebabkan oleh turunnya inflasi transportasi (-0,1% YoY di bulan Oktober dari 0,9% di bulan September), sejalan dengan lebih rendahnya harga bahan bakar nonsubsidi pada bulan tersebut. Selain itu, inflasi makanan, minuman, dan tembakau (2,3% dari 2,6%) dan rekreasi, olahraga, dan budaya (1,5% dari 1,6%) juga turun dibandingkan dengan angka pada bulan September. Dengan demikian, data inflasi bulan Oktober membawa rata-rata inflasi tahun ini menjadi 2,5% YoY. Grup kami memproyeksikan bahwa rata-rata inflasi tahun 2024 akan berada pada level 2,4% YoY.

Disclaimer ON

Avatar photo
Makpi Support
Articles: 392