HUKUM
1. Kejagung menetapkan mantan Menteri Perdagangan periode 2015-2016, Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong, dan Direktur Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Perdagangan Indonesia tahun 2015-2016 berinisial CS, menjadi tersangka dugaan korupsi terkait impor gula di Kemendag. Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Abdul Qohar, menyebut bahwa pada tahun 2015, berdasarkan rapat koordinasi antarkementerian, disimpulkan Indonesia mengalami surplus gula, sehingga tidak diperlukan impor gula. Namun, di tahun yang sama, Tom Lembong memberikan izin impor gula kristal mentah kepada pihak swasta, yakni PT AP, yang mengimpor 105.000 ton gula kristal mentah dan diolah menjadi gula kristal putih. Kejagung mengaku sudah memeriksa Tom Lembong sebanyak 3 kali sebelum menetapkan dia sebagai tersangka.
2. Anies Baswedan mengaku kaget mendengar kabar Tom Lembong ditetapkan sebagai tersangka korupsi dan ditahan Kejagung. Tom Lembong adalah wakil ketua Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam Pilpres 2024. Anies menilai, Tom Lembong yang dikenalnya selama hampir 20 tahun, adalah sosok yang berintegritas tinggi dan memprioritaskan kepentingan publik. Ia pun menyinggung bahwa Indonesia adalah negara hukum, bukan berdasarkan kekuasaan belaka.
3. Tom Lembong sempat membuat Menko Marves Luhut Pandjaitan berang, gara-gara ia menilai hilirisasi nikel yang dilakukan secara ugal-ugalan alias ngawur. Pendapat Tom tersebut disampaikan pada masa kampanye Pilpres 2024, Januari lalu. Dia menyebut, hilirisasi nikel yang jadi program primadona Presiden Jokowi dijalankan secara ngaco sehingga merusak lingkungan, merugikan masyarakat sekitar, dan menyebabkan harga nikel dunia jatuh ke titik terendah gara-gara nikel dari Indonesia masuk ke pasar global secara besar-besaran. Merespons pernyataan Tom tersebut, Luhut menilai Tom berbohong, tidak berkarakter baik. Tom menjabat sebagai Menteri Perdagangan pada Agustus 2015 hingga Juli 2016, dan kemudian menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) hingga Oktober 2019 di era periode pertama pemerintahan Jokowi.
POLITIK
1. Anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Syamsuddin Haris menyebutkan, bahwa partai politik saat ini menjadi episentrum atau pusat korupsi di Indonesia. Syamsuddin menuturkan, hal itu terlihat dari banyaknya pejabat publik dari kalangan partai politik yang ditangkap KPK karena kasus korupsi. Ia membeberkan, sejauh ini KPK telah menangkap 163 bupati/wali kota, 35 orang gubernur/wakil gubernur, 39 orang pejabat setingkat menteri, serta 5 ketua umum dari 4 partai politik. Ia menyebutkan, pejabat publik yang ditangkap itu, sebagian berasal dari partai politik.
EKONOMI
1. Menko Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan, pemerintah berencana menambah kuota impor beras sebanyak 1 juta ton untuk menambah kebutuhan cadangan beras pemerintah (CBP). Pemerintah telah menetapkan, akan mengimpor sebanyak 3,6 juta ton beras pada 2024. Sementara realisasi impor beras pada Januari-Agustus 2024 tercatat hanya 2,9 juta ton. Kepala Bapanas, Arief Prasetyo menegaskan, rencana penambahan impor akan dilakukan sembari melihat jumlah produksi beras nasional. Jika produksi beras turun, impor beras akan dilakukan.
2. Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Joko Suranto, mengaku sudah mendengar rencana sebagian dari anggaran Rp 256 triliun subsidi energi – BBM dan LPG – akan dialihkan untuk angsuran rumah pada program 3 Juta Rumah. Namun, ia mengatakan hal tersebut berupa desain rencana yang didengar oleh REI, dan masih menunggu keputusan resmi. Pemerintah, kata dia, menilai subsidi BBM dan LPG saat ini, kurang tepat sasaran. Oleh karena itu, akan ditransformasikan kepada rakyat, langsung dalam bentuk angsuran rumah. Dimintai konfirmasi, Anggota BPH Migas, Saleh Abdurrahman, mengatakan belum mengetahui kabar tersebut.
TRENDING MEDSOS
1. Nama “Tom Lembong” _trending_ di X dibarengi dengan lebih dari 100 ribu pencarian di Google mengenai dia, setelah Kejaksaan Agung menetapkan eks Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong, sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi impor gula pada Kementerian Perdagangan periode 2015-2016. Tom diduga terlibat dalam memberikan izin impor gula ke perusahaan swasta PT PPI saat pasokan gula dalam negeri sedang surplus.
2. Nama “Najwa” masih _trending_ di X dibarengi dengan _trending_-nya nama “Nikmir”, karena serangan negatif ke Najwa Shihab di Tiktok terus berlanjut, setelah pernyataan Najwa yang menyebut Jokowi pulang ke Solo “nebeng” pesawat TNI AU. Gelombang sentimen negatif ke Najwa diduga merupakan serangan terkoordinasi, yang disulut oleh akun-akun yang sebelumnya pernah membuat konten demonisasi pengungsi Rohingya & kontra gerakan peringatan darurat “Garuda Biru”. Serangan yang mendapat atensi besar, yaitu konten membakar buku “Catatan Najwa” dan komentar yang menyebut artis kontroversial Nikita Mirzani lebih bisa dipercaya daripada Najwa.
HIGHLIGHTS
Penahanan Tom Lembong setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi oleh Kejagung, menarik perhatian publik. Di satu sisi, langkah Kejagung tersebut dinilai baik karena melakukan tindak pemberantasan korupsi yang memang diharapkan publik. Namun, di sisi lain publik juga menaruh curiga, bahwa tindakan Kejagung tersebut tidak semata-mata langkah hukum, tapi kental dengan nuansa politik dan tebang pilih. Publik masih ingat, Tom Lembong berada di kubu Anies-Muhaimin saat Pilpres 2024, dan bersuara sangat keras terhadap kebijakan hilirisasi nikel kebanggaaan Presiden Jokowi yang ia nilai ugal-ugalan. Menko Luhut, dan Gibran yang saat itu sebagai cawapres, sampai merespons secara khusus pernyataan Tom Lembong tersebut. Selain itu, kesan tebang pilih juga tidak bisa diabaikan karena kasus Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang sudah lama ditangani oleh Kejagung tak kunjung ada kejelasannya.
SUMBER
BRIEF UPDATE
Kerjasama MAKPI dengan BDS Alliance
Rabu, 30 Oktober 2024